KATA KATA MUTIARA TETESAN HUJAN MEMBASAHI PIPIKU
TETESAN AIR HUJAN MEMBASAHI PIPIKU Derasnya hujan yang setiap hari turun dari langit dengan memberikan banyak manfaat bagi makhluk-Nya sama dengan cintamu padaku yang selalu memberikan berbagai macam cerita di hidupku.
Aku ingin kau tahu, diam-diam, aku selalu menitipkan harapan yang sama ke dalam beribu-ribu rintik hujan: aku ingin hari depanku selalu bersamamu.
Kita adalah hujan, yang meneteskan air saat mengingat kenangan.
Dinginnya udara di waktu hujan menyelinap kerelung pori-pori kulitku dengan sembunyi-sembunyi, sama halnya dengan hatiku yang sedang dingin namun kau tetap selalu ingin masuk kedalamnya.
Air hujan yg turun bisa hilang oleh waktu, namun rasaku pdmu tak kan hilang oleh waktu.
Jika kamu tahu arti air mata, kamu akan tahu makna hujan saat senja.
Aku ingin berjalan di derasnya hujan agar tak ada satu orang pun yang tahu kalau aku sedang menangis saat ini.
Ketika itu, punggungku ialah hujan yang melukis perpisahan. Mengharuskan kepergian yang tak pernah hati ikhlaskan.
Ketika kamu mencintainya dan kamu hanya mendapat hujan, maka cintailah aku sebagai pelangimu.
Senang bisa mencintaimu seperti ini, sewajarnya pelangi di antara rintik hujan menari.
Derasnya hujan yang tiap-tiap hari turun dari langit dengan berikan
banyak faedah untuk makhluk-Nya sama juga dengan cintamu padaku yang
senantiasa berikan beragam jenis narasi di hidupku.
Jangan berputus asa saat menghadapi masalah yang besar karena tiap
tetes air hujan yang jernih berasal dari awan gelap yang hitam.
Tiap tunas yang tumbuh berlomba – lomba menampung berkah dari tiap tetes air hujan.
Butuh hujan dan terik untuk melihat pelangi.
Setiap hujan punya satu pelangi, sayang. Hanya mata kita yang terkadang tak mampu melihat.
Ada yang percaya bahwa di dalam hujan terdapat lagu yang hanya bisa
didengar oleh mereka yang rindu sesuatu. Senandung rindu yang bisa
meresonansi ingatan masa lalu.
Aneh, memang: selalu ada yang membuat terlena dan tak berdaya pada
hujan, pada rintik dan aromanya, pada bunyi dan melankolinya, pada
caranya yang pelan sekaligus brutal dalam memetik kenangan yang tak
diinginkan.
Hujan, tanpa perlu kau minta aku merindumu sepanjang masa bahkan ketika kau baru saja menyapa bumi hingga basah.
Bagiku, hujan menyimpan senandung liar yang membisikan 1001 kisah.
Tiap tetesnya yang merdu berbisik lembut, menyuarakan nyanyian alam yang membuatku rindu mengendus bau tanah basah.
Tiap tetesnya yang merdu berbisik lembut, menyuarakan nyanyian alam yang membuatku rindu mengendus bau tanah basah.
Aku bisa merasakan senja yang bercampur bau tanah basah sepeninggal hujan.
Seperti kanvas putih yang tersapu warna-warna homogen indah.
Seperti kanvas putih yang tersapu warna-warna homogen indah.
Dentingan sisa-sisa titik hujan di atas atap terasa seperti seruling alam yang bisa membuatku memejamkan mata.
Melodi hidup, aku menyebutnya seperti itu.
Saat semua ketenangan bisa kudapatkan tanpa harus memikirkan apa pun.
Melodi hidup, aku menyebutnya seperti itu.
Saat semua ketenangan bisa kudapatkan tanpa harus memikirkan apa pun.
Komentar
Posting Komentar