SEL



SEL

I.                   PROSEDUR KERJA
a.      Alat dan Bahan
·         Mikroskop
·         Preparat :
1.      Sel Otot Polos (Jantung)
2.      Sel Ephitel
3.      Sel Hati
4.      Sel Tulang
5.      Sel Tulang Kompak
6.      Sel Ginjal
7.      Jaringan Kulit
8.      Jaringan Kulit Telinga

b. Cara Kerja
1.      Preparat-preparat yang telah disediakan dengan mikroskop dilihat dan diamati, kemudian gambar dengan buku masing-masing praktikan.
2.      Setelah praktikum selesai bersihkan alat dan simpan ke tempat semula.












II.                TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu yang mempelajari sel disebut sitologi.Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup.
Sel yang dilihat dengan mikroskop cahaya terdiri atas nukleus dan sitoplasma  yang dikelilingi oleh membran plasma. Nukleus berisi nukleolus dan bahan kromatin, serta dikelilingi oleh membran nukleus yang disebut bungkus nukleus. Sitoplasma berisi sejumlah struktur yang mencakup retikulum endoplasma, aparatus golgi, mitokondria, dan benda-benda inklusi yang dapat diperlihatkan dengan penyiapan dan teknik pewarnaan khusus.
Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Sel selaput penyusun umbi bawang bombay (Allium cepa). Tampak dinding sel dan inti sel (berupa noktah di dalam setiap 'ruang').Perbesaran 400 kali.

A.    Struktur sel
Secara umum setiap sel memiliki
·         Membran Sel.
Struktur membran plasma sama seperti struktur membran di dalam sel. Karena tidak ada teknik langsung dapat mengamati susunan molekuler membran, maka semua keterangan-keterangan diambil dari bukti-bukti yang tidak langsung.
·         Sitoplasma.
Organel dalam sitoplasma diluar nukleus meliputi retikulum endoplasma mitokondria, aparatus golgi, sentriol, ribosom bebas, beberapa macam vesikula, lisosom, dan peroksisom.
·         Inti Sel atau nukleus.
Nukleus mengandung  bahan genetik sel yang disebut kromatin pada sel yang tidak membelah dan disebut kromosom pada sel yang sedang membelah.
Sel tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan di luar membran yang dikenal sebagai dinding sel.Dinding sel bersifat tidak elastis dan membatasi perubahan ukuran sel. Keberadaan dinding sel juga menyebabkan terbentuknya ruang antarsel, yang pada tumbuhan menjadi bagian penting dari transportasi hara dan mineral di dalam tubuh tumbuhan.
Sitoplasma dan inti sel bersama-sama disebut sebagai protoplasma. Sitoplasma berwujud cairan kental (sitosol) yang di dalamnya terdapat berbagai organel yang memiliki fungsi yang terorganisasi untuk mendukung kehidupan sel. Organel memiliki struktur terpisah dari sitosol dan merupakan "kompartementasi" di dalam sel, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang tidak mungkin berlangsung di sitosol. Sitoplasma juga didukung oleh jaringan kerangka yang mendukung bentuk sitoplasma sehingga tidak mudah berubah bentuk.
Organel-organel yang ditemukan pada sitoplasma adalah
·         Mitokondria (kondriosom)
·         Badan Golgi (diktiosom)
·         Retikulum Endoplasma
·         Plastida (khusus tumbuhan, mencakup leukoplas, kloroplas, dan kromoplas)
·         Vakuola (khusus tumbuhan)

III.             HASIL PENGAMATAN


a)      Sel jantung







Gambar hasil pengamatan
                 

b)     







Gambar hasil pengamatan
Sel otot

                 

c)     







Gambar hasil pengamatan
Sel ephitel


d)     Sel tulang







Gambar hasil pengamatan
                 


e)      Sel kulit







Gambar hasil pengamatan



f)       Sel rambut







Gambar hasil pengamatan
                 


g)     







Gambar hasil pengamatan
Sel ginjal


h)     







Gambar hasil pengamatan
Sel hati
                 













IV.             PEMBAHASAN

Nama  : Elita Retno Milayanti
NPM   : 200110100147

Berbagai Jenis Sel didalam Tubuh Manusia

Sel Otot Lurik
            Sel otot ini sering di sebut sel otot rangka karena otot ini sebagian melekat pada rangka dan tendon otot lain. Otot lurik tersusun atas sel-sel otot yang di sebut fibril.Setiap fibril terdiri atas myofibril.Miofibril tersusun atas senyawa protein  rangkap, yaitu aktin dan myosin. Sel-sel otot lurik mempunyai banyak initi yang terletak di bagian pinggir. Dalam pengamatan mikroskop, tampak adanya bagian yang gelap dan terang berselang-seling melintang sepanjang serabut otot lurik


Sel Otot Jantung
            Otot jantung (otot serang lintang involunter) mempunyai banyak sifat yang sama dengan sifat yang dimiliki oleh serabut-serabut otot berserang lintang yang volunter meskipun striation itu lebih bersifat ‘fainter’ dibandingkan dengan otot kerangka. Kedua jenis otot itu terutama terdiri atas sarkoplasma, miofibril, sebuah retikulum sarkoplasma, tubulu transversus, nuklei, dan sebuah sarkolema. Perbedaan yang paling mencolok adalah kecenderungan bahwa serabut otot jantung bergabung membentuk suatu jaringan, jantung terbentuk dari sel-sel yang merupakan kesatuan-kesatuan terpisah.
           




Sel Ginjal
                        Dalam pengamatan di bawah mikroskop sel ginjal terlihat berlekuk-lekuk merah.Didalam ginjal banyak sekali terdapat nepron yang berfungsi untuk ultra filtrasi dan reabsorpsi.


Sel Epitel
            Jaringan epitel dibedakan menjadi simpleks, sederhana, dan berstrata. Yang termasuk sel epitel berstrata adalah sel squamosa (berbentuk pipih), sel kuboid (bentuk serupa kubus), sel kolom (bentuk silindris) berstrata semu. Sel epitel adalah Sel yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan hewan.saluran tubuh.Sel-sel epitel tersusun dalam lembaran-lembaran.Lembaran tersebut terdiri atas selapis atau beberapa lapis.Fungsi epitel ini berkaitan dengan Proteksi danabsorpsi zat. Sel epitel apabila tersusun dengan fungsi yang sama akan mengjadi jaringan epitel.
            Macam-macan Bentuk Jaringan Epitel
a.       Epitel pipih berlapis tunggal
b.      Epitel pipih berlapis banyak
c.       Epitel kubus berlapis tunggal
d.      Epitel kubus berlapis banyak
e.       Epitel silindris berlapis tunggal
f.       Epitel silindris berlapis banyak
g.      Epitel kubus bersilia
h.      Epitel transisional


Jaringan Kulit
                        Kulit terdiri dari 2 lapis: lapis atas dari epitel squamosa terstrata yaitu epidermis dan lapis yang lebih dalam dari jaringan ikat iregular yang rapat yaitu dermis. Susunan umum dua lapis seperti ini didapati di seluruh tubuh, termasuk daerah-daerah dari struktur epidermal yang termodifikasi seperti rambut, tanduk, kuku sesnate, dan ergot.
                        Epidermis adalah epitel squamosa terstrata yang di kebanyakan daerah dapat dibagi menjadi lapis berkembang bagian dalam, stratum basah, dan lapis superfisial yang menyerupai tanduk.
                        Dermis yang juga disebut korium, dapat dibagi menjadi lapis papiler yang persis dibawah epidermis dan terdiri atas pematang dan penjuluran yang menyerupai nipel, serta lapis retikular yang lebih dalam dan membentuk bagian utama dari dermis.                      


Sel Tulang
            Tulang dewasa mengandung osteosit (sel-sel tulang) yang dikelilingi oleh matriks interseluler yang terdiri dari materi osteosit yang mengalami klasifikasi. Osteosit terletak pada rongga dalam tulang yang disebut lakuna. Sebuah sistem kanal yang disebut kanalikuli menghubungkan lakuna dalam substansi dari tulang. Walaupun tulang memiliki vaskular yang banyak, kanalikuli menyalurkan cairan jaringan yang esensial untuk memelihara kehidupan osteosit.
            Sel-sel tulang tersimpan dalam matriks.Matriks terdiri dari atas zat perekat kolagen dan endapan garam-garam mineral, terutama garam kapur atau kalsium Jaringan tulang mempunyai peran penting dalam memberikan sokongan terhadap tubuh karena tulang merupakan komponen utama dalam rangka.
            Sel-sel tulang dewasa ditemukan pada lacuna dalm metric tulang. Sepanjang hidup, osteoblas(sel-sel osteogenik) ditemukan pada lapisan dalam dari periosteum disekitar tulang, dan dalam endosteum dari rongga sumsum tulang dank anal harvesi.





Sel hati
                        Sel hati merupakan suatu kesatuan structural yang menyusun organ hati.Hati merupakan organ yang sangat berperan penting untuk menawarkan racun. Dalam pengamatan di bawah mikroskop sel hati terlihat bulatan-bulatan  merah yang satu dan lainnya dihubungkan dengan suatu selaput yang mungkin berfungsi untuk menyatukan sel-sel hati.
                       

SISTEM SEL JANTUNG
 Penyakit jantung tetap menjadi pembunuh nomor satu dan bahkan endemik di dunia. Hal ini tidak hanya dikarenakan oleh tingginya insiden penyakit jantung itu sendiri, terutama gagal jantung, tetapi juga karena belum maksimalnya medikasi jantung yang dapat menghindarkan terjadinya remodeling sel jantung. Proses remodeling terjadi karena kehilangan sel jantung dan vaskulaturnya secara ireversibel baik melalui apoptosis maupun nekrosis. Remodeling inilah yang menjadi akhir dari hampir semua penyakit jantung, yang berefek pada fungsi pompa jantung yang tidak efektif.
Pada kasus infark miokardial, terapi reperfusi masih menjadi pedoman utama dimana diharapkan dapat mengamankan sel jantung dari bahaya iskemia. Akan tetapi, terapi ini menjadi tidak cukup karena proses penyembuhan dari sel jantung baru terjadi dalam beberapa jam hingga hari. Hal inilah yang tidak dapat menghindarkan sel jantung dari proses remodeling dimana kapasitas regenerasi dan proliferasi sel jantung sangat terbatas, sehingga proses pembentukan scar dan fibrosissulit dicegah.
Penelitian akan farmakoterapi yang efektif masih terus dilakukan. Terapi stem sel saat ini menjadi tren terhangat meskipun pro dan kontra masih terus bermunculan. Namun demikian, ide dasar dari terapi stem sel dianggap para ahli merupakan cara paling efektif untuk mengurangi terjadinya remodeling yang merupakan irreversible end result dari penyakit jantung.
Berdasarkan cara meregenerasikan, terbagi menjadi 2 yakni autologous residents cardiomyocytes dan allogenic cells transplantation. Cara pertama didapat dengan menstimulasi sel jantung sekitar untuk meregenerasi sel jantung yang cedera, sedangkan cara terakhir didapat dengan mengembangkan dan melakukan transplantasi sel dari bagian tubuh yang lain untuk menstimulasi regenerasi sel jantung. Bab ini akan membahas macam-macam cara transplantasi allogenic cells.

Sitem Sel Jantung Dewasa
Penemuan stem sel pada penelitian terhadap tikus menjadi dasar ide ACS. Teknik ini diyakini dapat memperbaiki sel jantung dan endotel, bersifat multipoten serta dapat dikultur dengan baik. Saat dikultur in vitro, ACS akan membentuk kardiomiosit yang dapat berkontraksi. Sedangkan penelitian menggunakan oksitosin pada stem sel tersebut juga akan memberikan kontraksi spontan.
Teknik ini dianggap lebih efektif dan menjanjikan dibandingkan dengan teknik BMSC. Pada prinsipnya, mengganti sel jantung yang cedera paling baik menggunakan cikal bakal sel jantung, karena pastinya akan memiliki karakteristik yang sama.
Minimnya penelitian bahkan bukti efektifitas ACS pada manusia masih menjadi kendala. Selama ini penelitianmasih menggunakan media tikus sebagai subjek penelitian, sehingga penelitian lanjut pada manusia sangat diperlukan.

Perkembangan pengetahuan dalam pilihan terapi penyakit jantung sangatlah pesat. Penemuan stem sel sebagai alternatif terapi menjadi penemuan yang paling signifikan di bidang kardiologi saat ini. Hal ini karena stem sel paling menjanjikan untuk mengurangi kejadian remodeling yang merupakan beban akhir dari penyakit jantung.

 Sitem Sel Embrionik
Merupakan pengembangan stem sel yang paling primitif. Didapat dengan cara mengembangkan sel blastocyst manusia pada lima hari pertama setelah fertilisasi. Saat dikembangkan, sel ini mengalami proliferasi dan membentuk agregrasi seperti embrio yang diantaranya dapat berkontraksi secara spontan. Kontraksi ini disebabkan oleh adanya diferensiasi sel baru kardiomiosit karena ekspresi genetik spesifik kardiak seperti cardiac-myosin heavy chain, cardiac troponin I dan T, atrial natriuretic factor, dan cardiac transcription factors GATA-4, Nkx2.5 dan MEF-2.
Kelebihan dari ESC ini adalah sel yang selalu ada dan siap untuk direproduksi serta memiliki fenotip pertumbuhan yang sangat baik, secara in vitro maupun in vivo. Data sementara menyatakan ESC cukup aman diterapkan pada kasus penyakit jantung bawaan, kardiomiopati dan aritmia, akan tetapi penelitian klinis lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi keamanan dan efikasinya.
Meskipun demikian ESC masih memiliki beberapa keterbatasan, dimana secara etika maupun legal masih dipertimbangkan bahkan diperdebatkan. Penolakan ESC secara imunologis masih sering terjadi saat dilakukan dengan cara heterologous. Dengan sifat alami berasal dari sel pluripoten, maka pertumbuhan ESC dapat tidak terbatas, sehingga sangat mungkin menjadi penyebab aritmia bahkan tumorigenik (teratoma). Di sisi lain ketersediaan donor juga menjadi satu permasalahan.

Sitem Sel Mioblast Skeletal Dewasa
Merupakan pengembangan dari sel otot skeletal. Teknik ini dapat dilakukan dengan pengembangan kultur maupun cara autologous, dimana cara ke-2 akan mengurangi risiko terjadinya penolakan secara imunologis.
Pengembangan dengan cara autologous menjadi satu kelebihan dari teknik ini. Selain itu, mioblast sangat mudah dikultur dalam waktu relatif lebih singkat. Sel skeletal memiliki sifat lebih tahan terhadap kejadian iskemik (hingga beberapa jam) bila dibandingkan dengan sel jantung (maksimal 20 menit), sehingga apoptosis menjadi minimal.
Pada sisi lain, meskipun akan beradaptasi, sel otot skeletal tetaplah sel otot skeletal yang memiliki sifat dasar berbeda dari sel jantung. Hal ini menjadi sebuah kelemahan dimana sel mioblast skeletal dewasa bersifat lambat menyalurkan impuls atau bahkan tidak meresponnya sama sekali. Inilah penyebab utama terjadinya aritmia. Stabilitas diferensiasi fenotip jangka panjang juga masih dalam pertanyaan.
Sitem Sel Sumsum Tulang Dewasa
Teknik menggunakan BMCS mengemuka karena kemampuan neovaskularisasi dan angiogenesis yang sangat baik yang dimiliki. Pada mulanya BMCS dikerjakan melalui intervensi bedah. Namun, dengan tingkat mortalitas tinggi serta tingkat keberhasilan yang hanya mencapai 40 persen, pendekatan metode non invasif saat ini lebih disukai.
Penting untuk diketahui dimana sumsum tulang memiliki beberapa jenis stem sel dengan fenotip yang saling mendukung. Stem sel yang dimaksud adalah Endothelial Precursor Cell (EPC), Mesenchymal Stem Cell (MSC), Hematopoeitic Stem Cell (HSC) dan Multipotent Adult Progenitor Cell (MAPC).
Endothelial Precursor Cell berasal dari prekursor hemangioblast pada sumsum tulang. Stem sel ini akan berdiferensiasi menjadi pembuluh darah baru pada area miokard yang membutuhkan,sehingga preservasi sirkulasi daerah tersebut dapat tercapai. Beberapa penelitian juga menyebutkan EPC dapat mengalami transdiferensiasi menjadi kardiomiosit, tetapi fakta ini harus diteliti lebih lanjut lagi.
Mesenchymal Stem Cell memiliki fungsi yang berbeda. Stem sel ini disamping memiliki kemampuan untuk menginduksi self-renewing pada sel jantung yang cedera, juga secara efektif berdiferensiasi menjadi kardiomiosit baru.
Hematopoeitic Stem Cell pada beberapa penelitian diyakini memiliki efek memperbaiki kerusakan miokard infark serta mendorong pertumbuhan baru dari kardiomiosit, sel endotel dan sel otot halus.
Kemudahan dalam mengisolasi dan mengkultur secara in vitro dengan tingkat pertumbuhan yang cepat dan baik menjadi satu keuntungan pemilihan BMSC. Di samping itu, teknik ini dapat dilakukan secara autologous, sehingga meminimalisasi kejadian penolakan secara imunologis. Penggunaan BMSC tidak menimbulkan kontroversi etika dan legal bila dibandingkan dengan penggunaan ESC.
Kelemahan teknik ini adalah keterbatasan data yang mendukung efisiensi dan stabilitas diferensiasi.





Nama   : Aldila Aji
NPM   : 200110100151


1.Jaringan Otot
Jaringan otot bertanggungjawab untuk pergerakan tubuh, terdiri atas sel-selotot yang terspesialisasi untuk melaksanakan konstraksi dan berkonduksi(menghantarkan impuls). Di dalam sitoplasmanya ditandai dengan adanya sejumlahbesar elemen-elemen kontraktil yang disebut miofibril yang bejalan menurut panjangserabut otot. Pada beberapa jenis otot, miofibril terdiri atas lempeng-lelmpeng terangdan gelap secara bergantian. Semua segmen gelap letaknya bersesuaian, demikianpula dengan segmen terangnya. Miofibril tersusun atas protein-protein kontraktilyaitu aktin dan miosin.
Pada dasarnya jaringan otot terdiri atas sel-sel otot yang sering disebutserabut-serabut otot. Jaringan otot pada dasarnya juga mengandung jaringan ikat yangbiasanya menyelubungi otot.

2. Jantung
Dalam tubuh manusia, jantung terletak sebelah kiri sedikit dari tengah dada, dan di belakang tulang dada (sternum). Ia diselaputi oleh kantung yang dikenali sebagai perikardium dan dikelilingi oleh peparu. Secara purata, jantung orang dewasa mempunyai berat sekitar 300-350 g. Ia terdiri dari empat ruang, dua atrium di atas dan dua ventrikel di bawah.Dinding otot yang tebal (septum) membahagikan atrium dan ventrikel kanan dari atrium dan ventrikel kiri. Ia memisahkan darah beroksigen dan terdeoksigen dari bercampur. Injap antara atrium dan ventrikel hanya membenarkan aliran darah secara satu hala dari atrium ke ventrikel.
Ventrikel adalah bahagian jantung yang mengepam darah ke seluruh tubuh termasuk paru-paru. Dinding ventrikel adalah lebih tebal berbanding atrium, dan pengecutan dinding ventrikel adalah lebih penting bagi memastikan darah mengalir.Darah terdeoksigen dari tubuh memasuki atrium kanan melalui 2 salur, vena kava superior (superior vena cava) dan vena kava inferior (inferior vena cava). Darah kemudian mengalir ke ventrikel kanan. Ventrikel kanan mengepam darah terdeoksigen ini ke peparu melalui arteri pulmonari. Selepas darah kehilangan karbon dioksida dan menyerap oksigen dari peparu, ia mengalir melalui vena pulmonari ke atrium kiri. Dari atrium kiri, darah beroksigen dipam ke ventrikel kiri. Ventrikel kiri merupakan pam utama yang membekalkan darah melalui aorta ke seluruh tubuh kecuali peparu.Ventrikel kiri lebih tebal berbanding kanan. Ini disebabkan oleh keperluan untuk mengenakan tekanan yang tinggi bagi mengatasi rintangan yang dikenakan oleh tubuh. Ventrikel kanan hanya perlu mengepam darah ke peparu, jadi ia tidak memerlukan otot dinding yang kuat. Ini juga diperlukan kerana dua sebab lain: 1) kapilari peparu adalah lemah; tekanan tinggi akan merosakkan kapilari tersebut dan 2) aliran darah yang perlahan adalah diperlukan bagi memberi masa untuk pertukaran gas antara darah dan peparu.
Dinding jantung terdiri daripada tiga lapisan. Lapisan terluar dikenali sebagai perikardium (pericardium), lapisan tengah dipanggil myokardium (myocardium), dan lapisan terdalam dipanggil endokardium (endocardium). Perikardium boleh dibahagikan lagi kepada dua lapisan iaitu fibrous pericardium (luar) dan serous pericardium (dalam). Myokardium adalah lapisan yang paling tebal dan terdiri daripada otot jantung. Ia membentuk majoriti keseluruhan dinding jantung. Endokardium merupakan lapisan terdalam yang terdiri daripada sel epitelium leper dan tisu penyambung.Bekalan darah yang banyak diperlukan untuk membekalkan nutrien, terutama oksigen, kepada jantung. Darah ini dibekalkan oleh arteri koronari kiri dan kanan, yang bercabang keluar dari aorta.

3.Jaringan epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh
dan membatasi rongga tubuh. Jaringan ini hampir ditemukan diseluruh
permukaan tubuh.Jaringan epitel yang melapisi lapisan luar tubuh disebut
epithelium, jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh disebut mesotelium
dan jaringan epitel yang membatasi organ disebutendothelium.
Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang memadat dan saling terikat erat.Pada permukaan apical (bagian atas) beberapa jenis epitel terdapat mikrovili (tonjolan dari permukaan sel yang bentuknya seperti jari) atau silia.Permukaan basal (bagian bawah) jaringan epitel berikatan dengan jaringan ikat.Jaringan epitel dan jaringan ikat yang berada dibawahnya dihubungkan oleh membrane dasar basalis dan lamina retikularis. Jaringan epitel memiliki berbagai macam fungsi, diantaranya : melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zat antar-jaringan atau rongga yang dipisahkannya. Selain itu, jaringan epitel pada saluran pencernaan mengeluarkan berbagai macam enzim.
Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibagi menjadi tiga
macam, yaitu:
·         Epitel pipih, berbentuk seperti lapisan pipih, nukleusnya bulat yang
terletak di tengah.
·         Epitel batang (silindris), berbentuk seperti batang, nukleusnya bulat
yang terletak di dasar sel.
·         Epitel kubus, berbentuk seperti kubus, nukleusnya bulat, besar yang
terletak di tengah.

4. Hati
merupakankelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.

5. Sel rambut
            Sel rambut adalah sel yang ada di dalam telinga yang berfungsi sebagai penerus gelombang suara dari telinga dalam kepada sel-sel syaraf pendengaran.juga berfungsi sebagai landasan atau dasar dari koklea dan tulang-tulang pendengaran di dalam telinga.
6. Jaringan kullit
            Selain berfungsi sebagai organ panca indra, jaringan kulit juga berfungsi sebagai pelindung tubuh, memelihara panas tubuh dan memelihara penguapan. Dapat dikatakan bahwa kulit juga berperan sebagai pemelihara ekosistem tubuh.  Secara garis besar, lapisan kulit dibagi menjadi 2 bagian yaitu kulit luar (epidermis) dan kulit bagian dalam (dermis).
Saat tubuh manusia mengalami penuaan, beberapa bagian juga mengalami penurunan fungsi berupa :
·         Pertumbuhan sel epidermis  lebih lambat
·         Sel fibroblasts pada lapisan dermis yang mati tidak ada ganti
·         Lapisan kulit dalam dan luar termasuk colagen menjadi lebih tipis, sehingga kulit akan lebih  mudah terluka
·         Produksi kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous menurun, yang mengakibatkan kulit kering, sehingga tubuh sulit untuk mengatur suhu tubuh saat musim kemarau
·         Berkurangnya lapisan lemak  sering menyebabkan orang tua sensitif terhadap hawa dingin.

7. Tulang
            Menurut bahan pembentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (= tulang/osteon).Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang mensekresikan matriks (kondrin) berupa hialin atau kolagen. Rawan pada anak berasal dari mesenkim dengan kandungan kondrosit lebih banyak dari kondrin. Sebaliknya, pada orang dewasa kondrin lebih banyak dan rawan ini berasal dari selaput tulang rawan (perikondrium) yang banyak mengandung kondroblas (pembentuk kondrosit).Rawan pada dewasa antara lain terdapat pada cincin batang tenggorokan dan daun telinga.Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh osteoblas (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk system havers. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau OSIFIKASI. Jenis osifikasi adalah DESMAL dan KONDRAL. Kondral meliputi PERIKONDRAL dan ENKONDRAL.
Tulang Keras atau Osteon terbagi menljadi
- Tulang panjang (tulang pipa)
- Tulang pipih
- Tulang pendek
- Tulang pneumatika
Tulang Pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
-
Bagian ujung yang disebut EPIFISE.
-
Bagian tengah yang disebut DIAFISE.
Di pusatnya terdapat rongga yang berisi sumsum tulang. Rongga terbentuk karena aktivitas OSTEOKLAS (perombak tulang).
-
Di antara epifise dan diafise terdapat CAKRAM EPIFISE (DISCUS EPIPHYSEALIS). Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi.
 Sumsum Tulang ada dua jenis yaitu :
1.      Sumsum tulang merah (MEDULLA OSSIUM RUBBA)
2.      Sumsum tulang kuning (MEDULLA OSSIUM FLAVA)

8. Ginjal
            Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla.Bagian paling dalam disebut pelvis.Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul.Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula.Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor.Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin.Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus).Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman.Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen.Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan.Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginja



















SEL
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup.Setiap Organisme di dunia ini tersusun atas sel-sel yang saling berintegrasi membentuk suatu fungsi tertentu dalam tubuh makhluk hidup.Baik organisme tinkat seluler (Uniseluler) maupun organisme Multiseluler. Sel  pertama kali dikenalkan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 yang mengamati jaringan gabus pada pada tumbuhan dengan menggunakan lensa pembesar. Gabus merupakan bangunan yang berlubang-lubang kecil seperti susunan sarang lebah yang dipisahkan oleh “diafragma”.Bangunan seperti sarang lebah ini selanjutnya disebut dengan Cell (sel).  Nama sel diambilnya dari bahasa Yunani “Kytos” yang berarti ruang kosong, sedangakan bahasa latin ruang kosong adalah “cella”.
Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
2. Sitoplasma dan Organel Sel.
3. Inti Sel (Nukleus).
Terdapat organel lainya
·         Mitokondria (kondriosom)
·         Badan Golgi (diktiosom)
·         Retikulum Endoplasma
·         Plastida (khusus tumbuhan, mencakup leukoplas, kloroplas, dan kromoplas)
·         Vakuola (khusus tumbuhan)
·         Dll
Otot jantung
bersifat lurik dan invalunter berkontraksi secara ritmis dan automatis. Mereka hanya terdapat pada miokard (lapisan otot pada jamtung) dan pada pembuluh darah yang besar yang secara langsung berhubungan dengan jantung.Pada daerah khusus yang disebut diskus interkalaris. Setiap sel mempunyai panjang sekitar 1x00micrometer dan panjang 15 micrometer, ujungnya terbelah dua yang terletak pada sel yang berdekatan. Serat otot jantung dibungkus suatu sarkolema tipis mirip yang terdapat pada otot rangka, dan sarkoplasma yang penuh mitokondria.Miofibril-miofibril terpisah oleh deretan mitokondria yang mengakibatkan gambaran gurat-gurat memanjang yang nyata. Gambaran lurik melintang pada miofibril, dengan guarat-gurat A,1,2,N dan M sebagaimana pada otot rangka juga nyata tetapi guratnya tidak sejelas terdapat pada otot rangka . Intinya lonjong panjang dan terdapat di tengah serat diantara miofibril-miofibril yang divergen.Sekitar inti terdapat daerah sarkoplasma berbentuk gelandong dengan banyak mitokondria.

StrukturHalusMiofilamen yang mengandung aktin dan myosin terdapat pada rangka dan memperlihatkan susunan yang sama. Walaupun tidak banyak, miofilamen hanya terbatas pada sel-sel otot itu sendiri dan tidak mengalami batas sel. Pengelompokan miofilamen menjadi miofibril tidak sempurna seperti pada otot rangka dan potongan melintang memperlihatkan miofibril-miofibril yang dikelilingi oleh sarkoplasma dan RE.Diskus interkalaris merupakan batas sel yang khusus pada garis-garis. Bila dua sel dapat dipisahkan pada diskus ini, maka permukaan sel yang berhadapan akan memperlihatkan gambaran yang kompleks berupa papilla dan tonjolan-tonjolan.

Otot jantung lebihtahan terhadap trauma bila dibandingkan dengan otot jenis lainnya, tetapi hampir tidak ada tanda regenerasi setelah terjadinya suatu cedera.Otot jantung yang rusak diperbaiki dengan meninggalkan suatu jaringan parut.

TULANG
Menurut bahan pembentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan (KARTILAGO) dan tulang keras (= tulang/OSTEON).
Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (KONDROSIT) yang mensekresikan matriks (KONDRIN) berupa hialin atau kolagen.Rawan pada anak berasal dari mesenkim dengan kandungan kondrosit lebih banyak dari kondrin.Sebaliknya, pada orang dewasa kondrin lebih banyak dan rawan ini berasal dari selaput tulang rawan (PERIKONDRIUM) yang banyak mengandung KONDROBLAS (pembentuk kondrosit).
Rawan pada dewasa antara lain terdapat pada cincin batang tenggorokan dan daun telinga.
Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh OSTEOBLAS (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk SISTEM HAVERS. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.
Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau OSIFIKASI. Jenis osifikasi adalah DESMAL dan KONDRAL.Kondral meliputi PERIKONDRAL dan ENKONDRAL.
Tulang Keras atau Osteon terbagi menljadi
- Tulang panjang (tulang pipa)
- Tulang pipih
- Tulang pendek
- Tulang pneumatika
Tulang Pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
-
Bagian ujung yang disebut EPIFISE.
-
Bagian tengah yang disebut DIAFISE.
Di pusatnya terdapat rongga yang berisi sumsum tulang. Rongga terbentuk karena aktivitas OSTEOKLAS (perombak tulang).
-
Di antara epifise dan diafise terdapat CAKRAM EPIFISE (DISCUS EPIPHYSEALIS). Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi.

Sumsum Tulang ada dua jenis yaitu :
1.      Sumsum tulang merah (MEDULLA OSSIUM RUBBA)
2.      Sumsum tulang kuning (MEDULLA OSSIUM FLAVA)

Hati
Kemampuan hati untuk melakukan regenerasi merupakan suatu proses yang sangat penting agar hati dapat pulih dari kerusakan yang ditimbulkan dari proses detoksifikasi dan imunologis. Regenerasi tercapai dengan interaksi yang sangat kompleks antara sel yang terdapat dalam hati, antara lain hepatosit, sel Kupffer, sel endotelial sinusoidal, sel Ito dan sel punca dengan organ ekstra-hepatik, seperti kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, pankreas, duodenum, hipotalamus
Hepatosit, adalah sel yang sangat unik. Potensi hepatosit untuk melakukan proliferasi, muncul pada saat-saat terjadi kehilangan massa sel,[21] yang disebut fasa prima atau fasa kompetensi replikatif yang umumnya dipicu oleh sel Kupffer melalui sekresi sitokinaIL-6 dan TNF-α. Pada fasa ini, hepatosit memasuki siklus sel dari fasa G0 ke fasa G1.
TNF-α dapat memberikan efek proliferatif atau apoptotik, bergantung pada spesi oksigen reaktif dan glutathion, minimal 4 faktor transkripsi diaktivasi sebelum hepatosit masuk ke dalam fasa proliferasi, yaitu NF-κB, STAT-3, AP-1 dan C/EBP-beta.
Proliferasi hepatosit diinduksi oleh stimulasi sitokina HGF dan TGF-α, dan EGF dengan dua lintasan. HGF, TGF-α, dan EGF merupakan faktor pertumbuhan yang berasal dari substratserina dan proteinlogamyang menginduksi sintesisDNA.Lintasan pertama adalah lintasan IL-6/STAT-3 yang berperan dalam siklus sel melalui siklin D1/p21 dan perlindungan sel dengan peningkatan rasio FLIP, Bcl-2, Bcl-xL, Ref1, dan MnSOD. Lintasan kedua adalah lintasan PI3-K/PDK1/Akt yang mengendalikan ukuran sel melalui molekul mTOR, selain sebagai zat anti-apoptosis dan antioksidan.
Hormontri-iodotironina, selain menurunkan kadar kolesterol pada hati, juga memiliki kapasitas dalam proliferasi hepatosit sebagai mitogen yang berperan pada siklin D1,]mempercepat konsumsiO2 oleh mitokondria dengan mengaktivasi transkripsi pada genpernafasan hingga meningkatkan produksi spesi oksigen reaktif. SekresiROS ke dalam sitoplasma hepatosit akan mengaktivasi faktor transkripsiNF-κB. Pada sel Kupffer, ROS dalam sitoplasma, akan mengaktivasi sekresi sitokinaTNF-α, IL-6 dan IL-1 untuk disekresi. Ikatan yang terjadi antara ketiga sitokina ini dengan hepatosit akan menginduksi ekspresi pencerap enzim antioksidan, seperti mangan superoksida dismutase, i-nitrogen monoksida sintase, protein anti-apoptosis Bcl-2, haptoglobin dan fibrinogen-β yang diperlukan hepatosit dalam proliferasi. Stres oksidatif yang dapat ditimbulkan oleh ROS maupun kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh berbagai sitokina, dapat dilenyapkan dengan asupan tosoferol (100 mg/kg) atau senyawa penghambat gadolinium klorida (10 mg/kg) seperti yang dimiliki oleh sel Kupffer, sebelum stimulasi hormon tri-iodotironina, sedangkan laju proliferasi hepatosit dikendalikan oleh kadar etanolamina sebagai faktor hepatotrofik humoral.[31]
Kemampuan hati untuk melakukan regenerasi telah diketahui semenjak jaman Yunani kuno dari cerita mitos tentang seorang titan yang bernama Prometheus. Kemampuan ini dapat sirna, hingga hepatosit tidak dapat masuk ke dalam siklus sel, walaupun kehilangan sebagian massanya, apabila terjadi fibrosis hati. Lintasan fibrosis yang tidak segera mendapat perawatan, lambat laun akan berkembang menjadi sirosis hati dan mengharuskan penderitanya untuk menjalani transplantasi hati atau hepatektomi demi kelangsungan hidupnya.
Regenerasi hati setelah hepatektomi parsial merupakan proses yang sangat rumit di bawah pengaruh perubahan hemodinamika, modulasisitokina, hormon faktor pertumbuhan dan aktivasi faktor transkripsi, yang mengarah pada proses mitosis. Hormon PRL yang disekresi oleh kelenjarhipofisis menginduksi respon hepatotrofik sebagai mitogen yang berperan dalam proses proliferasi dan diferensiasi PRL memberi pengaruh kepada peningkatan aktivitas faktor transkripsi yang berperan dalam proliferasi sel, seperti AP-1, c-Jun dan STAT-3; dan diferensiasi dan terpeliharanya metabolisme, seperti C/EBP-alfa, HNF-1, HNF-4 dan HNF-3. c-Jun merupakan salah satu protein penyusun AP-1. Induksi NF-κB pada fasa ini diperlukan untuk mencegah apoptosis dan memicu derap siklus sel yang wajar.[36] Pada masa ini, peran retinil asetat menjadi sangat vital, karena fungsinya yang menambah massaDNA dan protein yang dikandungnya.
Sel Ginjal
Seperti pada organ lain, sel-sel ginjal dapat dibagi ke dalam sel yang membentuk bagian fungsional dari ginjal (disebut parenkim) dan sel-sel yang membentuk jaringan ikat dan struktur pendukung ginjal (stroma). Dalam mempelajari sel-sel organ, fokus sebagian besar pada sel-sel parenkim, karena sel-sel yang biasanya unik dengan organ tertentu. Hal ini berlaku untuk ginjal.
sel-sel parenkim ginjal adalah mereka yang membentuk jutaan unit fungsional ginjal,  disebut nefron, nefron adalah struktur tubular dibagi menjadi beberapa segmen. Tergantung pada sumber, nama segmen berbeda-beda, salah satu cara yang berguna untuk membagi nefron adalah ke dalam segmen berikut: tubulus proksimal, lengkung Henle, tubulus distal, dan mengumpulkan saluran. Setiap segmen nefron memiliki beberapa sel yang unik. Sel utama dari proksimal tidak memiliki nama tertentu, tetapi bertanggung jawab untuk reabsorpsi-tugas berat zat terlarut dan air dari cairan yang disaring dari darah. Sel utama dari dahan naik tebal lengkung Henle adalah sel yang berisi pengangkut khusus yang disebut natrium-kalium-2 cotransporter klorida (NKCC). indakan ini mengandung sel-NKCC memungkinkan ginjal untuk menghasilkan urin terkonsentrasi ketika seorang individu telah pergi tanpa air untuk sementara waktu Sel-sel yang sama adalah juga ditargetkan oleh kelas obat (disebut diuretik loop) yang memperlakukan tekanan darah tinggi Sebuah sel sangat mirip terjadi kemudian dalam nefron, sel ini menggunakan protein NKCC yang sama untuk menyatakan rasa volume rendah, seperti ketika individu telah kehilangan sejumlah besar darah. Sel utama dari tubulus distal adalah sel yang berisi thiazide-sensitif natrium disebut cotransporter klorida (TSC) sel ini bertanggung jawab untuk penyerapan sekitar 5% dari natrium disaring oleh ginjal setiap hari.Duktus mengumpulkan berisi dua jenis sel, sel pokok yang disebut dan sel diselingi.sel Pokok sebagian besar adalah bertanggung jawab untuk reabsorpsi natrium dan sekresi kalium di ginjal.

Otot
jenis.otot manusia di bagi menjadi 3 tiga jenis otot yang menyusun tubuh manusia
-otot lurik:otot lurik di sebut juga otot rangka,atau skeletel muscle,karena otot ini menempel di tulang pada manusia.
otot ini bekerja secara sadar,dan mudah capai.
sel otot ini panjang dan memiliki banyak inti.berikut adlah gambar otot lurik yg di dpat dari google.
otot polos:otot poloss adalah otot yang menyusun organ-organ yang penting sepertilambung,dll.otot ini Terletak pada otot usus, otot saluran peredaran darah otot saluran kemih, dan lain lain.otot ini bekerja secara tidak sadar,dan tidak cepat capai.sel otot ini panjang,dan hanya berinti sel satu.
berikut adalah gambar dari otot polos.ini adalah gambar 3 jenis otot manusia

Kulit
adalah selimut manusia yang paling halus. Ia merupakan cermin rasa dan emosi. Di sisi lain, kulit juga bisa menjadi cermin sebuah sistem yang sangat sempurna. Lapisan kulit luar atau epidermis, sel-selnya tersusun seperti batu-bata dan cairan sel di antaranya berfungsi sebagai semen. Lapisan kulit yang lebih dalam (dermis) atau kulit jangat, kaya dengan berbagai sel dan jaringan ikat, adneksa, pembuluh darah dan saraf. Dan lapisan paling bawah (subkutis) merupakan bantalan lemak.Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu epidermis perupakan lapisan paling luar yang hanya setebal helaian kertas akan tetapi terdiri dari empat lapis sel yang selalu diperbaharui setiap hari, dermis atau lapisan tengah, dan subkutan di bagian dalam.
Pada tubuh manusia, kulit berfungsi sebagai:
1. Pelindung, melindungi tubuh dari keadaan disekitarnya,
2. Perasa/peraba, contohnya saat melakukan sentuhan,
3. Penghantar panas, menyalurkan panas ke seluruh bagian tubuh,
4. Mengatur penguapan cairan, contohnya pada saat tubuh berkeringat,
5. Estetika/kecantikan dan komunikasi, ,
6. Penyimpan (lemak tubuh di simpan di bawah lapisan kulit terdalam kulit) dan tempat produksi (kelenjar minyak di kulit meproduksi minyak agar kelembapan tubuh terjaga),
7. Tempat pembuangan, keringat yang dihasilkan juragan sekalian mengandung zat-zat sisa seperti asam urat dan garam-garam mineral untuk dibuang,
8. Tempat penyerapan, kulit juga bernafas menyerap udara dan menyerap kelembapan di sekitarnya,
9. Pelindung tubuh dari air.

Jaringan epitel
adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.
jaringan epitel terdiri dari :
1. Epitel Pipih
a.selapis.Contoh:pada pembuluh darah, alveolus, pembuluh limfe, glomerulus ginjal.
b.banyak lapis Contoh:pada kulit, rongga mulut, vagina.
2. Epitel Kubus
a.selapis. Contoh:pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium.
b.banyak lapis. Contoh:pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.

ket.
1.epitel kubus selapis
2.epitel pipih selapis
3.jaringan ikat


3. Epitel Silindris
a. E.silindris selapis. Contoh:pada lambung, jonjot usus, kantung empedu,saluran pernafasan bagian atas.
b. E. silindris banyak lapis. Contoh:pada saluran kelenjar ludah, uretra.
c. E. silindris banyak lapis semu/epitel silindris bersilia. Contoh:pada trakea, rongga hidung.

4. Epitel Transisional
Merupakan bentuk epitel banyak lapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya. Bila jaringannya menggelembung bentuknya berubah.
Contoh: pada kandung kemih.



Sel Otot Polos (Jantung)
            Sel otot ini hanya terletak di bagian tengah dinding jantung.Sel-selnya berinti satu.Dalam pengamatan mikroskop jaringan ini menyerupai otot lurik, yaitu menunjukkan adanya bagian gelap terang yang berselang seling.Struktur sel-sel berbentuk kumparan halus yang masing-masing selnya mengandung satu sel di tengah-tengah berbentuk oval.
            Sel-sel jantung merupakan kesatuan-kesatuan terpisah; namun demikian, ada sruktur yang unik yang terdapat otot jantung yaitu adanya cakram intercalated.  Cakram-cakram itu terletak sedemikian rupa segingga terjadi apa yang disebut pertautan senggang( gap junction). Pertautan senggang itu adalah interface sel yang berorientasi ke arah lateral dimana membran sel dari 2 sel otot yang satu sama lain memungkinkan terjadi tranmisi lostrik.   
Sel Ginjal
                        Dalam pengamatan di bawah mikroskop sel ginjal terlihat berlekuk-lekuk merah.Didalam ginjal banyak sekali terdapat nepron yang berfungsi untuk ultra filtrasi dan reabsorpsi.

Sel Epitel
            Sel epitel adalah Sel yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan hewan.saluran tubuh.Sel-sel epitel tersusun dalam lembaran-lembaran.Lembaran tersebut terdiri atas selapis atau beberapa lapis.Fungsi epitel ini berkaitan dengan Proteksi danabsorpsi zat. Sel epitel apabila tersusun dengan fungsi yang sama akan mengjadi jaringan epitel.
            Macam-macan Bentuk Jaringan Epitel
a.       Epitel pipih berlapis tunggal
b.      Epitel pipih berlapis banyak
c.       Epitel kubus berlapis tunggal
d.      Epitel kubus berlapis banyak
e.       Epitel silindris berlapis tunggal
f.       Epitel silindris berlapis banyak
g.      Epitel kubus bersilia
h.      Epitel transisional


Jaringan Kulit
                        Jaringan kulit mempuyai sel-sel yang sama sel pada otot polos. Karena dibawah mikroskop tampak polos, sel-selnya berbentuk kumparan (pipih) , selnya berinti di tengah dan berserabut homogen. Jaringan kulit merupakan jaringan epitel pipih berlapis banyak.




Sel Tulang
            Sel-sel tulang tersimpan dalam matriks.Matriks terdiri dari atas zat perekat kolagen dan endapan garam-garam mineral, terutama garam kapur atau kalsium Jaringan tulang mempunyai peran penting dalam memberikan sokongan terhadap tubuh karena tulang merupakan komponen utama dalam rangka.
  Sel-sel tulang dewasa ditemukan pada lacuna dalm metric tulang. Sepanjang hidup, osteoblas(sel-sel osteogenik) ditemukan pada lapisan dalam dari periosteum disekitar tulang, dan dalam endosteum dari rongga sumsum tulang dank anal harvesi.


Sel hati
                        Sel hati merupakan suatu kesatuan structural yang menyusun organ hati.Hati merupakan organ yang sangat berperan penting untuk menawarkan racun. Dalam pengamatan di bawah mikroskop sel hati terlihat bulatan-bulatan  merah yang satu dan lainnya dihubungkan dengan suatu selaput yang mungkin berfungsi untuk menyatukan sel-sel hati.
                       

V.                KESIMPULAN
            Sel merupakan penyusun mahluk hidup, baik mahluk hidup bersel satu atau bersel banyak pada tumbuhan ataupun hewan. Sel teridiri atas Organel-Organel sel diantaranya membrane plasma,sitoplasma, nucleus, dan organelsel lainya yang mempunyai fungsi khusus dan secara bersama-sama menyusun system yang kompak.
            Bentuk dan macam sel sangat bervariasi tergantung pada fungsi sel tersebut dalam suatu jaringan atau organ.























DAFTAR PUSTAKA


Frandson, R.D. 1996. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

               Mann, Dell. 1989. Buku Teks Histologi Veteriner 1 Edisi 3. Jakarta : UI Press.

Guyton & Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta : EGC.

Gandasoebrata,R. 1984. Penuntun laboratorium klinik. Jakarta: PT Dian Rakyat

Pratiwi , D.A. 2003. Biologi Jilid 3. Jakarta: Eralangga

Prawirohartono, Slamet.2003. Biologi Jilid 2a.Jakarta: Bumi Aksara






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama rumput dan legum

Kerawang gayo lues

laporan pratikum agrostologi