SEL
SEL
I.
PROSEDUR KERJA
a.
Alat dan Bahan
·
Mikroskop
·
Preparat :
1. Sel Otot Polos (Jantung)
2.
Sel Ephitel
3.
Sel Hati
4.
Sel Tulang
5.
Sel Tulang
Kompak
6.
Sel Ginjal
7.
Jaringan Kulit
8.
Jaringan
Kulit Telinga
b. Cara Kerja
1.
Preparat-preparat yang telah
disediakan dengan mikroskop dilihat
dan diamati, kemudian gambar dengan buku masing-masing praktikan.
2.
Setelah praktikum selesai
bersihkan alat dan simpan ke tempat semula.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu yang mempelajari sel disebut
sitologi.Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar
kehidupan dalam arti biologis.Semua fungsi kehidupan diatur dan
berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Makhluk hidup
(organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular).
Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel
penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup.
Sel yang
dilihat dengan mikroskop cahaya terdiri atas nukleus dan sitoplasma yang dikelilingi oleh membran plasma. Nukleus
berisi nukleolus dan bahan kromatin, serta dikelilingi oleh membran nukleus
yang disebut bungkus nukleus. Sitoplasma berisi sejumlah struktur yang mencakup
retikulum endoplasma, aparatus golgi, mitokondria, dan benda-benda inklusi yang
dapat diperlihatkan dengan penyiapan dan teknik pewarnaan khusus.
Struktur sel dan
fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun
jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing
golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan
sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan
uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling
bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Sel selaput penyusun
umbi bawang bombay (Allium cepa). Tampak dinding sel dan inti sel
(berupa noktah di dalam setiap 'ruang').Perbesaran 400 kali.
A. Struktur sel
Secara umum setiap sel
memiliki
Struktur membran plasma
sama seperti struktur membran di dalam sel. Karena tidak ada teknik langsung
dapat mengamati susunan molekuler membran, maka semua keterangan-keterangan
diambil dari bukti-bukti yang tidak langsung.
Organel dalam sitoplasma
diluar nukleus meliputi retikulum endoplasma mitokondria, aparatus golgi,
sentriol, ribosom bebas, beberapa macam vesikula, lisosom, dan peroksisom.
Nukleus mengandung bahan genetik sel yang disebut kromatin pada
sel yang tidak membelah dan disebut kromosom pada sel yang sedang membelah.
Sel tumbuhan dan sel
bakteri memiliki lapisan di luar membran yang dikenal sebagai dinding
sel.Dinding
sel bersifat tidak elastis dan membatasi perubahan ukuran sel. Keberadaan
dinding sel juga menyebabkan terbentuknya ruang antarsel, yang pada tumbuhan menjadi bagian penting
dari transportasi hara dan mineral di dalam tubuh tumbuhan.
Sitoplasma dan inti sel
bersama-sama disebut sebagai protoplasma. Sitoplasma berwujud cairan kental
(sitosol) yang di dalamnya terdapat berbagai
organel yang memiliki fungsi yang
terorganisasi untuk mendukung kehidupan sel. Organel memiliki struktur terpisah
dari sitosol dan merupakan "kompartementasi" di dalam sel, sehingga
memungkinkan terjadinya reaksi yang tidak mungkin berlangsung di sitosol. Sitoplasma
juga didukung oleh jaringan kerangka yang mendukung bentuk sitoplasma sehingga
tidak mudah berubah bentuk.
Organel-organel yang
ditemukan pada sitoplasma adalah
III.
HASIL PENGAMATAN
a) Sel jantung
Gambar hasil pengamatan
|
b)
Gambar hasil pengamatan
|
c)
Gambar hasil pengamatan
|
d) Sel tulang
Gambar hasil pengamatan
|
e) Sel kulit
Gambar hasil pengamatan
|
f) Sel rambut
Gambar hasil pengamatan
|
g)
Gambar hasil pengamatan
|
h)
Gambar hasil pengamatan
|
IV.
PEMBAHASAN
Nama : Elita Retno Milayanti
NPM : 200110100147
Berbagai
Jenis Sel didalam Tubuh Manusia
Sel Otot Lurik
Sel otot ini sering di sebut sel otot rangka karena otot ini
sebagian melekat pada rangka dan tendon otot lain. Otot lurik tersusun atas
sel-sel otot yang di sebut fibril.Setiap
fibril terdiri atas myofibril.Miofibril
tersusun atas senyawa protein rangkap,
yaitu aktin dan myosin. Sel-sel otot lurik mempunyai banyak initi yang terletak
di bagian pinggir. Dalam pengamatan mikroskop, tampak adanya bagian yang gelap
dan terang berselang-seling melintang sepanjang serabut otot lurik
Sel Otot Jantung
Otot
jantung (otot serang lintang involunter) mempunyai banyak sifat yang sama
dengan sifat yang dimiliki oleh serabut-serabut otot berserang lintang yang
volunter meskipun striation itu lebih bersifat ‘fainter’ dibandingkan dengan
otot kerangka. Kedua jenis otot itu terutama terdiri atas sarkoplasma,
miofibril, sebuah retikulum sarkoplasma, tubulu transversus, nuklei, dan sebuah
sarkolema. Perbedaan yang paling mencolok adalah kecenderungan bahwa serabut
otot jantung bergabung membentuk suatu jaringan, jantung terbentuk dari sel-sel
yang merupakan kesatuan-kesatuan terpisah.
Sel Ginjal
Dalam
pengamatan di bawah mikroskop sel ginjal terlihat berlekuk-lekuk merah.Didalam
ginjal banyak sekali terdapat nepron yang berfungsi untuk ultra filtrasi dan
reabsorpsi.
Sel Epitel
Jaringan epitel dibedakan menjadi simpleks,
sederhana, dan berstrata. Yang termasuk sel epitel berstrata adalah sel
squamosa (berbentuk pipih), sel kuboid (bentuk serupa kubus), sel kolom (bentuk
silindris) berstrata semu. Sel epitel adalah Sel yang
melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan hewan.saluran
tubuh.Sel-sel epitel tersusun dalam lembaran-lembaran.Lembaran tersebut terdiri
atas selapis atau beberapa lapis.Fungsi epitel ini berkaitan dengan Proteksi
danabsorpsi zat. Sel epitel apabila tersusun dengan fungsi yang sama akan
mengjadi jaringan epitel.
Macam-macan Bentuk
Jaringan Epitel
a.
Epitel pipih berlapis tunggal
b.
Epitel pipih berlapis banyak
c.
Epitel kubus berlapis tunggal
d.
Epitel kubus berlapis banyak
e.
Epitel silindris berlapis
tunggal
f.
Epitel silindris berlapis
banyak
g.
Epitel kubus bersilia
h.
Epitel transisional
Jaringan Kulit
Kulit terdiri dari 2 lapis: lapis atas dari epitel
squamosa terstrata yaitu epidermis dan lapis yang lebih dalam dari jaringan
ikat iregular yang rapat yaitu dermis. Susunan umum dua lapis seperti ini
didapati di seluruh tubuh, termasuk daerah-daerah dari struktur epidermal yang
termodifikasi seperti rambut, tanduk, kuku sesnate, dan ergot.
Epidermis
adalah epitel squamosa terstrata yang di kebanyakan daerah dapat dibagi menjadi
lapis berkembang bagian dalam, stratum basah, dan lapis superfisial yang
menyerupai tanduk.
Dermis
yang juga disebut korium, dapat dibagi menjadi lapis papiler yang persis
dibawah epidermis dan terdiri atas pematang dan penjuluran yang menyerupai
nipel, serta lapis retikular yang lebih dalam dan membentuk bagian utama dari
dermis.
Sel Tulang
Tulang dewasa mengandung osteosit (sel-sel tulang)
yang dikelilingi oleh matriks interseluler yang terdiri dari materi osteosit
yang mengalami klasifikasi. Osteosit terletak pada rongga dalam tulang yang
disebut lakuna. Sebuah sistem kanal yang disebut kanalikuli menghubungkan
lakuna dalam substansi dari tulang. Walaupun tulang memiliki vaskular yang
banyak, kanalikuli menyalurkan cairan jaringan yang esensial untuk memelihara
kehidupan osteosit.
Sel-sel tulang tersimpan dalam matriks.Matriks terdiri dari atas zat
perekat kolagen dan endapan garam-garam mineral, terutama garam kapur atau
kalsium Jaringan tulang mempunyai peran penting dalam memberikan sokongan
terhadap tubuh karena tulang merupakan komponen utama dalam rangka.
Sel-sel tulang dewasa ditemukan pada lacuna dalm metric tulang.
Sepanjang hidup, osteoblas(sel-sel osteogenik) ditemukan pada lapisan dalam
dari periosteum disekitar tulang, dan dalam endosteum dari rongga sumsum tulang
dank anal harvesi.
Sel hati
Sel
hati merupakan suatu kesatuan structural yang menyusun organ hati.Hati
merupakan organ yang sangat berperan penting untuk menawarkan racun. Dalam
pengamatan di bawah mikroskop sel hati terlihat bulatan-bulatan merah yang satu dan lainnya dihubungkan
dengan suatu selaput yang mungkin berfungsi untuk menyatukan sel-sel hati.
SISTEM
SEL JANTUNG
Penyakit
jantung tetap menjadi pembunuh nomor satu dan bahkan endemik di dunia. Hal ini
tidak hanya dikarenakan oleh tingginya insiden penyakit jantung itu sendiri,
terutama gagal jantung, tetapi juga karena belum maksimalnya medikasi jantung
yang dapat menghindarkan terjadinya remodeling sel jantung. Proses remodeling
terjadi karena kehilangan sel jantung dan vaskulaturnya secara ireversibel
baik melalui apoptosis maupun nekrosis. Remodeling inilah yang menjadi
akhir dari hampir semua penyakit jantung, yang berefek pada fungsi pompa
jantung yang tidak efektif.
Pada
kasus infark miokardial, terapi reperfusi masih menjadi pedoman utama dimana
diharapkan dapat mengamankan sel jantung dari bahaya iskemia. Akan tetapi,
terapi ini menjadi tidak cukup karena proses penyembuhan dari sel jantung baru
terjadi dalam beberapa jam hingga hari. Hal inilah yang tidak dapat
menghindarkan sel jantung dari proses remodeling dimana kapasitas
regenerasi dan proliferasi sel jantung sangat terbatas, sehingga proses
pembentukan scar dan fibrosissulit dicegah.
Penelitian
akan farmakoterapi yang efektif masih terus dilakukan. Terapi stem sel saat ini
menjadi tren terhangat meskipun pro dan kontra masih terus bermunculan. Namun
demikian, ide dasar dari terapi stem sel dianggap para ahli merupakan cara
paling efektif untuk mengurangi terjadinya remodeling yang merupakan irreversible
end result dari penyakit jantung.
Berdasarkan
cara meregenerasikan, terbagi menjadi 2 yakni autologous residents
cardiomyocytes dan allogenic cells transplantation. Cara pertama
didapat dengan menstimulasi sel jantung sekitar untuk meregenerasi sel jantung
yang cedera, sedangkan cara terakhir didapat dengan mengembangkan dan melakukan
transplantasi sel dari bagian tubuh yang lain untuk menstimulasi regenerasi sel
jantung. Bab ini akan membahas macam-macam cara transplantasi allogenic
cells.
Sitem
Sel Jantung Dewasa
Penemuan
stem sel pada penelitian terhadap tikus menjadi dasar ide ACS. Teknik ini
diyakini dapat memperbaiki sel jantung dan endotel, bersifat multipoten serta
dapat dikultur dengan baik. Saat dikultur in vitro, ACS akan
membentuk kardiomiosit yang dapat berkontraksi. Sedangkan penelitian
menggunakan oksitosin pada stem sel tersebut juga akan memberikan kontraksi
spontan.
Teknik
ini dianggap lebih efektif dan menjanjikan dibandingkan dengan teknik BMSC.
Pada prinsipnya, mengganti sel jantung yang cedera paling baik menggunakan
cikal bakal sel jantung, karena pastinya akan memiliki karakteristik yang sama.
Minimnya
penelitian bahkan bukti efektifitas ACS pada manusia masih menjadi kendala.
Selama ini penelitianmasih menggunakan media tikus sebagai subjek penelitian,
sehingga penelitian lanjut pada manusia sangat diperlukan.
Perkembangan
pengetahuan dalam pilihan terapi penyakit jantung sangatlah pesat. Penemuan
stem sel sebagai alternatif terapi menjadi penemuan yang paling signifikan di
bidang kardiologi saat ini. Hal ini karena stem sel paling menjanjikan untuk
mengurangi kejadian remodeling yang merupakan beban akhir dari
penyakit jantung.
Sitem Sel Embrionik
Merupakan
pengembangan stem sel yang paling primitif. Didapat dengan cara mengembangkan
sel blastocyst manusia pada lima hari pertama setelah fertilisasi. Saat
dikembangkan, sel ini mengalami proliferasi dan membentuk agregrasi seperti
embrio yang diantaranya dapat berkontraksi secara spontan. Kontraksi ini
disebabkan oleh adanya diferensiasi sel baru kardiomiosit karena ekspresi
genetik spesifik kardiak seperti cardiac-myosin heavy chain, cardiac
troponin I dan T, atrial natriuretic factor, dan cardiac
transcription factors GATA-4, Nkx2.5 dan MEF-2.
Kelebihan
dari ESC ini adalah sel yang selalu ada dan siap untuk direproduksi serta
memiliki fenotip pertumbuhan yang sangat baik, secara in vitro maupun in
vivo. Data sementara menyatakan ESC cukup aman diterapkan pada kasus
penyakit jantung bawaan, kardiomiopati dan aritmia, akan tetapi penelitian
klinis lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi keamanan dan
efikasinya.
Meskipun
demikian ESC masih memiliki beberapa keterbatasan, dimana secara etika maupun
legal masih dipertimbangkan bahkan diperdebatkan. Penolakan ESC secara
imunologis masih sering terjadi saat dilakukan dengan cara heterologous.
Dengan sifat alami berasal dari sel pluripoten, maka pertumbuhan ESC dapat
tidak terbatas, sehingga sangat mungkin menjadi penyebab aritmia bahkan
tumorigenik (teratoma). Di sisi lain ketersediaan donor juga menjadi satu
permasalahan.
Sitem
Sel Mioblast Skeletal Dewasa
Merupakan
pengembangan dari sel otot skeletal. Teknik ini dapat dilakukan dengan
pengembangan kultur maupun cara autologous, dimana cara ke-2 akan
mengurangi risiko terjadinya penolakan secara imunologis.
Pengembangan
dengan cara autologous menjadi satu kelebihan dari teknik ini. Selain
itu, mioblast sangat mudah dikultur dalam waktu relatif lebih singkat. Sel
skeletal memiliki sifat lebih tahan terhadap kejadian iskemik (hingga beberapa
jam) bila dibandingkan dengan sel jantung (maksimal 20 menit), sehingga
apoptosis menjadi minimal.
Pada
sisi lain, meskipun akan beradaptasi, sel otot skeletal tetaplah sel otot
skeletal yang memiliki sifat dasar berbeda dari sel jantung. Hal ini menjadi
sebuah kelemahan dimana sel mioblast skeletal dewasa bersifat lambat
menyalurkan impuls atau bahkan tidak meresponnya sama sekali. Inilah penyebab
utama terjadinya aritmia. Stabilitas diferensiasi fenotip jangka panjang juga
masih dalam pertanyaan.
Sitem
Sel Sumsum Tulang Dewasa
Teknik
menggunakan BMCS mengemuka karena kemampuan neovaskularisasi dan angiogenesis
yang sangat baik yang dimiliki. Pada mulanya BMCS dikerjakan melalui intervensi
bedah. Namun, dengan tingkat mortalitas tinggi serta tingkat keberhasilan yang
hanya mencapai 40 persen, pendekatan metode non invasif saat ini lebih disukai.
Penting
untuk diketahui dimana sumsum tulang memiliki beberapa jenis stem sel dengan
fenotip yang saling mendukung. Stem sel yang dimaksud adalah Endothelial
Precursor Cell (EPC), Mesenchymal Stem Cell (MSC), Hematopoeitic
Stem Cell (HSC) dan Multipotent Adult Progenitor Cell (MAPC).
Endothelial
Precursor Cell berasal dari prekursor hemangioblast pada sumsum tulang.
Stem sel ini akan berdiferensiasi menjadi pembuluh darah baru pada area miokard
yang membutuhkan,sehingga preservasi sirkulasi daerah tersebut dapat tercapai.
Beberapa penelitian juga menyebutkan EPC dapat mengalami transdiferensiasi
menjadi kardiomiosit, tetapi fakta ini harus diteliti lebih lanjut lagi.
Mesenchymal
Stem Cell memiliki fungsi yang berbeda. Stem sel ini disamping memiliki
kemampuan untuk menginduksi self-renewing pada sel jantung yang
cedera, juga secara efektif berdiferensiasi menjadi kardiomiosit baru.
Hematopoeitic
Stem Cell pada beberapa penelitian diyakini memiliki efek memperbaiki
kerusakan miokard infark serta mendorong pertumbuhan baru dari kardiomiosit,
sel endotel dan sel otot halus.
Kemudahan
dalam mengisolasi dan mengkultur secara in vitro dengan tingkat
pertumbuhan yang cepat dan baik menjadi satu keuntungan pemilihan BMSC. Di
samping itu, teknik ini dapat dilakukan secara autologous, sehingga
meminimalisasi kejadian penolakan secara imunologis. Penggunaan BMSC tidak
menimbulkan kontroversi etika dan legal bila dibandingkan dengan penggunaan
ESC.
Kelemahan
teknik ini adalah keterbatasan data yang mendukung efisiensi dan stabilitas
diferensiasi.
Nama :
Aldila Aji
NPM :
200110100151
1.Jaringan Otot
Jaringan otot
bertanggungjawab untuk pergerakan tubuh, terdiri atas sel-selotot yang
terspesialisasi untuk melaksanakan konstraksi dan berkonduksi(menghantarkan
impuls). Di dalam sitoplasmanya ditandai dengan adanya sejumlahbesar
elemen-elemen kontraktil yang disebut miofibril yang bejalan menurut
panjangserabut otot. Pada beberapa jenis otot, miofibril terdiri atas
lempeng-lelmpeng terangdan gelap secara bergantian. Semua segmen gelap letaknya
bersesuaian, demikianpula dengan segmen terangnya. Miofibril tersusun atas
protein-protein kontraktilyaitu aktin dan miosin.
Pada dasarnya jaringan otot
terdiri atas sel-sel otot yang sering disebutserabut-serabut otot. Jaringan
otot pada dasarnya juga mengandung jaringan ikat yangbiasanya menyelubungi
otot.
2. Jantung
Dalam tubuh
manusia, jantung terletak sebelah kiri sedikit dari tengah dada, dan
di belakang tulang dada (sternum). Ia diselaputi oleh kantung yang
dikenali sebagai perikardium dan dikelilingi oleh peparu. Secara purata, jantung orang dewasa
mempunyai berat sekitar 300-350 g. Ia terdiri dari empat
ruang, dua atrium di atas dan dua ventrikel di bawah.Dinding otot yang tebal (septum)
membahagikan atrium dan ventrikel kanan dari atrium dan ventrikel kiri. Ia
memisahkan darah beroksigen dan terdeoksigen dari bercampur. Injap
antara atrium dan ventrikel hanya membenarkan aliran darah secara satu hala
dari atrium ke ventrikel.
Ventrikel adalah bahagian jantung yang mengepam darah ke
seluruh tubuh termasuk paru-paru. Dinding ventrikel adalah lebih tebal berbanding
atrium, dan pengecutan dinding ventrikel adalah lebih penting bagi memastikan darah
mengalir.Darah
terdeoksigen dari tubuh memasuki atrium kanan melalui 2 salur, vena
kava superior (superior vena cava) dan vena
kava inferior (inferior vena cava). Darah kemudian mengalir
ke ventrikel kanan. Ventrikel kanan mengepam darah terdeoksigen ini ke peparu
melalui arteri
pulmonari. Selepas darah kehilangan karbon
dioksida dan menyerap oksigen dari peparu, ia mengalir melalui
vena pulmonari ke atrium kiri. Dari atrium kiri, darah beroksigen dipam ke
ventrikel kiri. Ventrikel kiri merupakan pam utama yang membekalkan darah
melalui aorta
ke seluruh tubuh kecuali peparu.Ventrikel kiri lebih tebal berbanding kanan.
Ini disebabkan oleh keperluan untuk mengenakan tekanan yang tinggi bagi
mengatasi rintangan yang dikenakan oleh tubuh. Ventrikel kanan hanya perlu
mengepam darah ke peparu, jadi ia tidak
memerlukan otot dinding yang kuat. Ini juga diperlukan kerana dua sebab lain:
1) kapilari
peparu adalah lemah; tekanan tinggi akan merosakkan kapilari tersebut dan 2)
aliran darah yang perlahan adalah diperlukan bagi memberi masa untuk pertukaran
gas antara darah dan peparu.
Dinding jantung terdiri daripada tiga lapisan. Lapisan
terluar dikenali sebagai perikardium (pericardium),
lapisan tengah dipanggil myokardium
(myocardium), dan lapisan terdalam dipanggil endokardium
(endocardium). Perikardium boleh dibahagikan lagi kepada dua lapisan
iaitu fibrous pericardium (luar) dan serous pericardium (dalam).
Myokardium adalah lapisan yang paling tebal dan terdiri daripada otot jantung.
Ia membentuk majoriti keseluruhan dinding jantung. Endokardium merupakan
lapisan terdalam yang terdiri daripada sel
epitelium leper dan tisu penyambung.Bekalan darah yang banyak
diperlukan untuk membekalkan nutrien, terutama oksigen, kepada jantung. Darah
ini dibekalkan oleh arteri
koronari kiri dan kanan, yang bercabang keluar dari aorta.
3.Jaringan
epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi
permukaan tubuh
dan membatasi rongga tubuh. Jaringan ini hampir ditemukan diseluruh
permukaan tubuh.Jaringan epitel yang melapisi lapisan luar tubuh
disebut
epithelium, jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh disebut
mesotelium
dan jaringan epitel yang membatasi organ disebutendothelium.
Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang memadat dan
saling terikat erat.Pada permukaan apical (bagian atas) beberapa jenis epitel
terdapat mikrovili (tonjolan dari permukaan sel yang bentuknya seperti jari)
atau silia.Permukaan basal (bagian bawah) jaringan epitel berikatan dengan
jaringan ikat.Jaringan epitel dan jaringan ikat yang berada dibawahnya dihubungkan
oleh membrane dasar basalis dan lamina retikularis. Jaringan epitel memiliki
berbagai macam fungsi, diantaranya : melindungi jaringan di bawahnya dari
kerusakan dan mengangkut zat-zat antar-jaringan atau rongga yang dipisahkannya.
Selain itu, jaringan epitel pada saluran pencernaan mengeluarkan berbagai macam
enzim.
Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibagi menjadi tiga
macam, yaitu:
·
Epitel pipih, berbentuk seperti
lapisan pipih, nukleusnya bulat yang
terletak di tengah.
·
Epitel batang (silindris),
berbentuk seperti batang, nukleusnya bulat
yang terletak di dasar sel.
·
Epitel kubus, berbentuk seperti
kubus, nukleusnya bulat, besar yang
terletak di tengah.
4. Hati
merupakankelenjar terbesar di dalam tubuh,
terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma.
Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini
dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa
yang bersifat racun dan menghasilkan amonia,
urea,
dan asam
urat dengan memanfaatkan nitrogen
dari asam
amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.
5. Sel rambut
Sel rambut adalah sel yang ada di
dalam telinga
yang berfungsi sebagai penerus gelombang suara dari telinga dalam kepada
sel-sel syaraf pendengaran.juga berfungsi sebagai landasan atau dasar dari
koklea dan tulang-tulang pendengaran di dalam telinga.
6. Jaringan kullit
Selain berfungsi sebagai organ panca
indra, jaringan kulit juga berfungsi sebagai pelindung tubuh, memelihara panas
tubuh dan memelihara penguapan. Dapat dikatakan bahwa kulit juga berperan
sebagai pemelihara ekosistem tubuh. Secara garis besar, lapisan kulit
dibagi menjadi 2 bagian yaitu kulit luar (epidermis) dan kulit bagian
dalam (dermis).
Saat
tubuh manusia mengalami penuaan, beberapa bagian juga mengalami penurunan
fungsi berupa :
·
Pertumbuhan sel epidermis lebih lambat
·
Sel fibroblasts pada lapisan dermis yang mati
tidak ada ganti
·
Lapisan kulit dalam dan luar termasuk colagen
menjadi lebih tipis, sehingga kulit akan lebih mudah terluka
·
Produksi kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous
menurun, yang mengakibatkan kulit kering, sehingga tubuh sulit untuk mengatur
suhu tubuh saat musim kemarau
·
Berkurangnya lapisan lemak sering
menyebabkan orang tua sensitif terhadap hawa dingin.
7. Tulang
Menurut bahan pembentuknya, tulang
dapat dibedakan menjadi tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (=
tulang/osteon).Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan
(kondrosit) yang mensekresikan matriks (kondrin) berupa hialin atau kolagen.
Rawan pada anak berasal dari mesenkim dengan kandungan kondrosit lebih banyak
dari kondrin. Sebaliknya, pada orang dewasa kondrin lebih banyak dan rawan ini
berasal dari selaput tulang rawan (perikondrium) yang banyak mengandung
kondroblas (pembentuk kondrosit).Rawan pada dewasa antara lain terdapat pada
cincin batang tenggorokan dan daun telinga.Pembentukan tulang keras berawal
dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan
terisi oleh osteoblas (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit
(sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah
dan serabut saraf membentuk system havers. Matriks akan mengeluarkan kapur dan
fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.Proses pengerasan tulang disebut
penulangan atau OSIFIKASI. Jenis osifikasi adalah DESMAL dan KONDRAL. Kondral
meliputi PERIKONDRAL dan ENKONDRAL.
Tulang Keras atau Osteon terbagi menljadi
- Tulang panjang
(tulang pipa)
- Tulang pipih
- Tulang pendek
- Tulang pneumatika
- Tulang pipih
- Tulang pendek
- Tulang pneumatika
Tulang Pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
-
|
Bagian ujung yang disebut EPIFISE.
|
-
|
Bagian tengah yang disebut DIAFISE.
Di pusatnya terdapat rongga yang berisi sumsum tulang. Rongga terbentuk karena aktivitas OSTEOKLAS (perombak tulang). |
-
|
Di antara epifise dan diafise terdapat CAKRAM EPIFISE (DISCUS
EPIPHYSEALIS). Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan
tinggi.
|
Sumsum Tulang ada dua jenis yaitu :
1.
Sumsum tulang merah (MEDULLA
OSSIUM RUBBA)
2.
Sumsum tulang kuning (MEDULLA
OSSIUM FLAVA)
8. Ginjal
Bagian paling luar
dari ginjal disebut korteks,
bagian lebih dalam lagi disebut medulla.Bagian
paling dalam disebut pelvis.Pada
bagian medulla
ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan
saluran pengumpul.Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan
ikat longgar yang disebut kapsula.Unit
fungsional dasar dari ginjal adalah nefron
yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia
dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit)
dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan
molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan
dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran
lawan arus dan kotranspor.Hasil akhir yang kemudian diekskresikan
disebut urin.Sebuah
nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula
(atau badan
Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus).Setiap
korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus
yang berada dalam kapsula Bowman.Setiap glomerulus mendapat
aliran darah dari arteri aferen.Dinding kapiler dari glomerulus memiliki
pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan.Darah dapat disaring melalui dinding
epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya
tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan
masuk ke dalan tubulus ginja
SEL
Sel adalah unit terkecil
dari makhluk hidup.Setiap Organisme di dunia ini tersusun atas sel-sel yang
saling berintegrasi membentuk suatu fungsi tertentu dalam tubuh makhluk
hidup.Baik organisme tinkat seluler (Uniseluler) maupun organisme Multiseluler.
Sel pertama kali dikenalkan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 yang
mengamati jaringan gabus pada pada tumbuhan dengan menggunakan lensa pembesar. Gabus
merupakan bangunan yang berlubang-lubang kecil seperti susunan sarang lebah
yang dipisahkan oleh “diafragma”.Bangunan seperti sarang lebah ini selanjutnya
disebut dengan Cell (sel). Nama sel diambilnya dari bahasa Yunani
“Kytos” yang berarti ruang kosong, sedangakan bahasa latin ruang kosong adalah
“cella”.
Secara anatomis
sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
2. Sitoplasma dan Organel Sel.
3. Inti Sel (Nukleus).
Terdapat organel lainya
1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
2. Sitoplasma dan Organel Sel.
3. Inti Sel (Nukleus).
Terdapat organel lainya
·
Dll
Otot jantung
bersifat lurik dan invalunter berkontraksi secara ritmis dan automatis.
Mereka hanya terdapat pada miokard (lapisan otot pada jamtung) dan pada
pembuluh darah yang besar yang secara langsung berhubungan dengan jantung.Pada
daerah khusus yang disebut diskus interkalaris. Setiap sel mempunyai panjang
sekitar 1x00micrometer dan panjang 15 micrometer, ujungnya terbelah dua yang
terletak pada sel yang berdekatan. Serat otot jantung dibungkus suatu sarkolema
tipis mirip yang terdapat pada otot rangka, dan sarkoplasma yang penuh
mitokondria.Miofibril-miofibril terpisah oleh deretan mitokondria yang
mengakibatkan gambaran gurat-gurat memanjang yang nyata. Gambaran lurik
melintang pada miofibril, dengan guarat-gurat A,1,2,N dan M sebagaimana pada
otot rangka juga nyata tetapi guratnya tidak sejelas terdapat pada otot rangka
. Intinya lonjong panjang dan terdapat di tengah serat diantara
miofibril-miofibril yang divergen.Sekitar inti terdapat daerah sarkoplasma
berbentuk gelandong dengan banyak mitokondria.
StrukturHalusMiofilamen yang mengandung aktin dan myosin terdapat pada rangka dan memperlihatkan susunan yang sama. Walaupun tidak banyak, miofilamen hanya terbatas pada sel-sel otot itu sendiri dan tidak mengalami batas sel. Pengelompokan miofilamen menjadi miofibril tidak sempurna seperti pada otot rangka dan potongan melintang memperlihatkan miofibril-miofibril yang dikelilingi oleh sarkoplasma dan RE.Diskus interkalaris merupakan batas sel yang khusus pada garis-garis. Bila dua sel dapat dipisahkan pada diskus ini, maka permukaan sel yang berhadapan akan memperlihatkan gambaran yang kompleks berupa papilla dan tonjolan-tonjolan.
Otot jantung lebihtahan terhadap trauma bila dibandingkan dengan otot jenis lainnya, tetapi hampir tidak ada tanda regenerasi setelah terjadinya suatu cedera.Otot jantung yang rusak diperbaiki dengan meninggalkan suatu jaringan parut.
TULANG
Menurut bahan pembentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang
rawan (KARTILAGO) dan tulang keras (= tulang/OSTEON).
Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan
(KONDROSIT) yang mensekresikan matriks (KONDRIN) berupa hialin atau
kolagen.Rawan pada anak berasal dari mesenkim dengan kandungan kondrosit lebih
banyak dari kondrin.Sebaliknya, pada orang dewasa kondrin lebih banyak dan
rawan ini berasal dari selaput tulang rawan (PERIKONDRIUM) yang banyak
mengandung KONDROBLAS (pembentuk kondrosit).
Rawan pada dewasa antara lain terdapat pada cincin batang
tenggorokan dan daun telinga.
Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari
mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh OSTEOBLAS (sel-sel
pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan
sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk
SISTEM HAVERS. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang
menjadi keras.
Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau OSIFIKASI. Jenis
osifikasi adalah DESMAL dan KONDRAL.Kondral meliputi PERIKONDRAL dan ENKONDRAL.
Tulang Keras atau Osteon terbagi menljadi
- Tulang panjang
(tulang pipa)
- Tulang pipih
- Tulang pendek
- Tulang pneumatika
- Tulang pipih
- Tulang pendek
- Tulang pneumatika
Tulang Pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
-
|
Bagian ujung yang disebut EPIFISE.
|
-
|
Bagian tengah yang disebut DIAFISE.
Di pusatnya terdapat rongga yang berisi sumsum tulang. Rongga terbentuk karena aktivitas OSTEOKLAS (perombak tulang). |
-
|
Di antara epifise dan diafise terdapat CAKRAM EPIFISE (DISCUS
EPIPHYSEALIS). Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan
tinggi.
|
Sumsum Tulang ada dua jenis yaitu :
1.
Sumsum tulang merah (MEDULLA
OSSIUM RUBBA)
2.
Sumsum tulang kuning (MEDULLA
OSSIUM FLAVA)
Hati
Kemampuan
hati untuk melakukan regenerasi merupakan suatu proses yang sangat penting agar
hati dapat pulih dari kerusakan yang ditimbulkan dari proses detoksifikasi dan
imunologis. Regenerasi tercapai dengan interaksi yang sangat kompleks antara
sel yang terdapat dalam hati, antara lain hepatosit, sel Kupffer, sel
endotelial sinusoidal, sel Ito dan sel punca dengan organ ekstra-hepatik,
seperti kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, pankreas, duodenum, hipotalamus
Hepatosit,
adalah sel yang sangat unik. Potensi hepatosit untuk melakukan proliferasi,
muncul pada saat-saat terjadi kehilangan massa
sel,[21] yang disebut fasa prima atau
fasa kompetensi replikatif yang umumnya dipicu oleh sel Kupffer melalui sekresi
sitokinaIL-6 dan TNF-α.
Pada fasa ini, hepatosit memasuki siklus
sel dari fasa G0 ke fasa G1.
TNF-α
dapat memberikan efek proliferatif atau apoptotik, bergantung pada spesi oksigen reaktif dan glutathion,
minimal 4 faktor transkripsi diaktivasi sebelum
hepatosit masuk ke dalam fasa proliferasi, yaitu NF-κB,
STAT-3,
AP-1
dan C/EBP-beta.
Proliferasi
hepatosit diinduksi oleh stimulasi sitokina HGF
dan TGF-α, dan EGF dengan dua lintasan. HGF, TGF-α, dan
EGF merupakan faktor pertumbuhan yang berasal dari substratserina
dan proteinlogamyang
menginduksi sintesisDNA.Lintasan
pertama adalah lintasan IL-6/STAT-3 yang berperan dalam siklus
sel melalui siklin
D1/p21 dan perlindungan sel dengan peningkatan rasio FLIP, Bcl-2, Bcl-xL, Ref1, dan MnSOD.
Lintasan kedua adalah lintasan PI3-K/PDK1/Akt yang mengendalikan ukuran sel
melalui molekul
mTOR, selain sebagai zat anti-apoptosis dan antioksidan.
Hormontri-iodotironina,
selain menurunkan kadar kolesterol pada hati, juga memiliki
kapasitas dalam proliferasi hepatosit sebagai mitogen yang berperan pada siklin
D1,]mempercepat konsumsiO2 oleh mitokondria
dengan mengaktivasi transkripsi
pada genpernafasan hingga meningkatkan produksi spesi oksigen reaktif. SekresiROS ke
dalam sitoplasma hepatosit akan mengaktivasi faktor
transkripsiNF-κB. Pada sel
Kupffer, ROS
dalam sitoplasma, akan mengaktivasi sekresi sitokinaTNF-α,
IL-6 dan IL-1 untuk disekresi. Ikatan yang terjadi
antara ketiga sitokina ini dengan hepatosit akan menginduksi ekspresi pencerap
enzim antioksidan, seperti mangan superoksida dismutase, i-nitrogen monoksida sintase, protein anti-apoptosis Bcl-2, haptoglobin
dan fibrinogen-β yang diperlukan hepatosit
dalam proliferasi. Stres oksidatif yang dapat ditimbulkan oleh
ROS maupun kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh berbagai sitokina, dapat
dilenyapkan dengan asupan tosoferol (100 mg/kg) atau senyawa
penghambat gadolinium klorida (10 mg/kg) seperti yang
dimiliki oleh sel Kupffer, sebelum stimulasi hormon tri-iodotironina, sedangkan
laju proliferasi hepatosit dikendalikan oleh kadar etanolamina
sebagai faktor hepatotrofik humoral.[31]
Kemampuan
hati untuk melakukan regenerasi telah diketahui semenjak jaman Yunani
kuno dari cerita mitos tentang seorang titan
yang bernama Prometheus.
Kemampuan ini dapat sirna, hingga hepatosit tidak dapat masuk ke dalam siklus
sel, walaupun kehilangan sebagian massanya, apabila terjadi fibrosis
hati. Lintasan fibrosis yang tidak segera mendapat perawatan, lambat
laun akan berkembang menjadi sirosis hati dan mengharuskan penderitanya
untuk menjalani transplantasi
hati atau hepatektomi demi kelangsungan hidupnya.
Regenerasi
hati setelah hepatektomi parsial merupakan proses yang sangat rumit di bawah
pengaruh perubahan hemodinamika,
modulasisitokina,
hormon faktor pertumbuhan dan aktivasi faktor
transkripsi, yang mengarah pada proses mitosis.
Hormon PRL yang disekresi
oleh kelenjarhipofisis
menginduksi respon hepatotrofik sebagai mitogen
yang berperan dalam proses proliferasi dan diferensiasi PRL memberi pengaruh kepada
peningkatan aktivitas faktor transkripsi yang berperan dalam
proliferasi sel, seperti AP-1, c-Jun
dan STAT-3;
dan diferensiasi dan terpeliharanya metabolisme, seperti C/EBP-alfa,
HNF-1, HNF-4 dan HNF-3. c-Jun merupakan salah satu protein penyusun AP-1.
Induksi NF-κB pada fasa
ini diperlukan untuk mencegah apoptosis dan memicu derap siklus
sel yang wajar.[36] Pada masa ini, peran retinil
asetat menjadi sangat vital, karena fungsinya yang menambah massaDNA
dan protein yang dikandungnya.
Sel Ginjal
Seperti
pada organ lain, sel-sel ginjal dapat dibagi ke dalam sel yang membentuk bagian
fungsional dari ginjal (disebut parenkim) dan sel-sel yang membentuk jaringan
ikat dan struktur pendukung ginjal (stroma). Dalam mempelajari sel-sel organ,
fokus sebagian besar pada sel-sel parenkim, karena sel-sel yang biasanya unik
dengan organ tertentu. Hal ini berlaku untuk ginjal.
sel-sel parenkim ginjal adalah mereka yang membentuk jutaan unit
fungsional ginjal, disebut nefron,
nefron adalah struktur tubular dibagi menjadi beberapa segmen. Tergantung pada
sumber, nama segmen berbeda-beda, salah satu cara yang berguna untuk membagi
nefron adalah ke dalam segmen berikut: tubulus proksimal, lengkung Henle,
tubulus distal, dan mengumpulkan saluran. Setiap segmen nefron memiliki
beberapa sel yang unik. Sel utama dari proksimal tidak memiliki nama tertentu,
tetapi bertanggung jawab untuk reabsorpsi-tugas berat zat terlarut dan air dari
cairan yang disaring dari darah. Sel utama dari dahan naik tebal lengkung Henle
adalah sel yang berisi pengangkut khusus yang disebut natrium-kalium-2
cotransporter klorida (NKCC). indakan ini mengandung sel-NKCC memungkinkan
ginjal untuk menghasilkan urin terkonsentrasi ketika seorang individu telah
pergi tanpa air untuk sementara waktu Sel-sel yang sama adalah juga ditargetkan
oleh kelas obat (disebut diuretik loop) yang memperlakukan tekanan darah tinggi
Sebuah sel sangat mirip terjadi kemudian dalam nefron, sel ini menggunakan
protein NKCC yang sama untuk menyatakan rasa volume rendah, seperti ketika
individu telah kehilangan sejumlah besar darah. Sel utama dari tubulus distal
adalah sel yang berisi thiazide-sensitif natrium disebut cotransporter klorida
(TSC) sel ini bertanggung jawab untuk penyerapan sekitar 5% dari natrium
disaring oleh ginjal setiap hari.Duktus mengumpulkan berisi dua jenis sel, sel
pokok yang disebut dan sel diselingi.sel Pokok sebagian besar adalah
bertanggung jawab untuk reabsorpsi natrium dan sekresi kalium di ginjal.
Otot
jenis.otot manusia di bagi menjadi 3 tiga jenis otot yang menyusun
tubuh manusia
-otot lurik:otot lurik di sebut juga otot rangka,atau skeletel muscle,karena otot ini menempel di tulang pada manusia.
otot ini bekerja secara sadar,dan mudah capai.
sel otot ini panjang dan memiliki banyak inti.berikut adlah gambar otot lurik yg di dpat dari google.
-otot lurik:otot lurik di sebut juga otot rangka,atau skeletel muscle,karena otot ini menempel di tulang pada manusia.
otot ini bekerja secara sadar,dan mudah capai.
sel otot ini panjang dan memiliki banyak inti.berikut adlah gambar otot lurik yg di dpat dari google.
otot
polos:otot poloss adalah otot yang menyusun organ-organ yang penting
sepertilambung,dll.otot ini Terletak pada otot usus, otot saluran peredaran
darah otot saluran kemih, dan lain lain.otot ini bekerja secara tidak sadar,dan
tidak cepat capai.sel otot ini panjang,dan hanya berinti sel satu.
berikut adalah gambar dari otot polos.ini adalah gambar 3 jenis otot manusia
berikut adalah gambar dari otot polos.ini adalah gambar 3 jenis otot manusia
Kulit
adalah
selimut manusia yang paling halus. Ia merupakan cermin rasa dan emosi. Di sisi
lain, kulit juga bisa menjadi cermin sebuah sistem yang sangat sempurna.
Lapisan kulit luar atau epidermis, sel-selnya tersusun seperti batu-bata dan
cairan sel di antaranya berfungsi sebagai semen. Lapisan kulit yang lebih dalam
(dermis) atau kulit jangat, kaya dengan berbagai sel dan jaringan ikat,
adneksa, pembuluh darah dan saraf. Dan lapisan paling bawah (subkutis)
merupakan bantalan lemak.Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu epidermis
perupakan lapisan paling luar yang hanya setebal helaian kertas akan tetapi
terdiri dari empat lapis sel yang selalu diperbaharui setiap hari, dermis atau
lapisan tengah, dan subkutan di bagian dalam.
Pada
tubuh manusia, kulit berfungsi sebagai:
1. Pelindung, melindungi tubuh dari keadaan disekitarnya,
2. Perasa/peraba, contohnya saat melakukan sentuhan,
3. Penghantar panas, menyalurkan panas ke seluruh bagian tubuh,
4. Mengatur penguapan cairan, contohnya pada saat tubuh berkeringat,
5. Estetika/kecantikan dan komunikasi, ,
6. Penyimpan (lemak tubuh di simpan di bawah lapisan kulit terdalam kulit) dan tempat produksi (kelenjar minyak di kulit meproduksi minyak agar kelembapan tubuh terjaga),
7. Tempat pembuangan, keringat yang dihasilkan juragan sekalian mengandung zat-zat sisa seperti asam urat dan garam-garam mineral untuk dibuang,
8. Tempat penyerapan, kulit juga bernafas menyerap udara dan menyerap kelembapan di sekitarnya,
9. Pelindung tubuh dari air.
1. Pelindung, melindungi tubuh dari keadaan disekitarnya,
2. Perasa/peraba, contohnya saat melakukan sentuhan,
3. Penghantar panas, menyalurkan panas ke seluruh bagian tubuh,
4. Mengatur penguapan cairan, contohnya pada saat tubuh berkeringat,
5. Estetika/kecantikan dan komunikasi, ,
6. Penyimpan (lemak tubuh di simpan di bawah lapisan kulit terdalam kulit) dan tempat produksi (kelenjar minyak di kulit meproduksi minyak agar kelembapan tubuh terjaga),
7. Tempat pembuangan, keringat yang dihasilkan juragan sekalian mengandung zat-zat sisa seperti asam urat dan garam-garam mineral untuk dibuang,
8. Tempat penyerapan, kulit juga bernafas menyerap udara dan menyerap kelembapan di sekitarnya,
9. Pelindung tubuh dari air.
Jaringan epitel
adalah jaringan
yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.
jaringan epitel terdiri dari :
1. Epitel Pipih
a.selapis.Contoh:pada pembuluh darah, alveolus, pembuluh limfe, glomerulus ginjal.
b.banyak lapis Contoh:pada kulit, rongga mulut, vagina.
2. Epitel Kubus
a.selapis. Contoh:pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium.
b.banyak lapis. Contoh:pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
ket.
1.epitel kubus selapis
2.epitel pipih selapis
3.jaringan ikat
3. Epitel Silindris
a. E.silindris selapis. Contoh:pada lambung, jonjot usus, kantung empedu,saluran pernafasan bagian atas.
b. E. silindris banyak lapis. Contoh:pada saluran kelenjar ludah, uretra.
c. E. silindris banyak lapis semu/epitel silindris bersilia. Contoh:pada trakea, rongga hidung.
jaringan epitel terdiri dari :
1. Epitel Pipih
a.selapis.Contoh:pada pembuluh darah, alveolus, pembuluh limfe, glomerulus ginjal.
b.banyak lapis Contoh:pada kulit, rongga mulut, vagina.
2. Epitel Kubus
a.selapis. Contoh:pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium.
b.banyak lapis. Contoh:pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
ket.
1.epitel kubus selapis
2.epitel pipih selapis
3.jaringan ikat
3. Epitel Silindris
a. E.silindris selapis. Contoh:pada lambung, jonjot usus, kantung empedu,saluran pernafasan bagian atas.
b. E. silindris banyak lapis. Contoh:pada saluran kelenjar ludah, uretra.
c. E. silindris banyak lapis semu/epitel silindris bersilia. Contoh:pada trakea, rongga hidung.
4. Epitel Transisional
Merupakan bentuk epitel banyak lapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya. Bila jaringannya menggelembung bentuknya berubah.
Contoh: pada kandung kemih.
Sel Otot Polos (Jantung)
Sel otot ini hanya terletak
di bagian tengah dinding jantung.Sel-selnya berinti satu.Dalam pengamatan
mikroskop jaringan ini menyerupai otot lurik, yaitu menunjukkan adanya bagian
gelap terang yang berselang seling.Struktur sel-sel berbentuk kumparan halus
yang masing-masing selnya mengandung satu sel di tengah-tengah berbentuk oval.
Sel-sel jantung
merupakan kesatuan-kesatuan terpisah; namun demikian, ada sruktur yang unik
yang terdapat otot jantung yaitu adanya cakram intercalated. Cakram-cakram
itu terletak sedemikian rupa segingga terjadi apa yang disebut pertautan
senggang( gap junction). Pertautan senggang itu adalah interface sel yang
berorientasi ke arah lateral dimana membran sel dari 2 sel otot yang satu sama
lain memungkinkan terjadi tranmisi lostrik.
Sel Ginjal
Dalam
pengamatan di bawah mikroskop sel ginjal terlihat berlekuk-lekuk merah.Didalam
ginjal banyak sekali terdapat nepron yang berfungsi untuk ultra filtrasi dan
reabsorpsi.
Sel Epitel
Sel epitel adalah
Sel yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan hewan.saluran
tubuh.Sel-sel epitel tersusun dalam lembaran-lembaran.Lembaran tersebut terdiri
atas selapis atau beberapa lapis.Fungsi epitel ini berkaitan dengan Proteksi
danabsorpsi zat. Sel epitel apabila tersusun dengan fungsi yang sama akan
mengjadi jaringan epitel.
Macam-macan Bentuk
Jaringan Epitel
a.
Epitel pipih berlapis tunggal
b.
Epitel pipih berlapis banyak
c.
Epitel kubus berlapis tunggal
d.
Epitel kubus berlapis banyak
e.
Epitel silindris berlapis
tunggal
f.
Epitel silindris berlapis
banyak
g.
Epitel kubus bersilia
h.
Epitel transisional
Jaringan Kulit
Jaringan kulit
mempuyai sel-sel yang sama sel pada otot polos. Karena dibawah mikroskop tampak
polos, sel-selnya berbentuk kumparan (pipih) , selnya berinti di tengah dan
berserabut homogen. Jaringan kulit merupakan jaringan epitel pipih berlapis
banyak.
Sel Tulang
Sel-sel
tulang tersimpan dalam matriks.Matriks terdiri dari atas zat perekat kolagen
dan endapan garam-garam mineral, terutama garam kapur atau kalsium Jaringan
tulang mempunyai peran penting dalam memberikan sokongan terhadap tubuh karena
tulang merupakan komponen utama dalam rangka.
Sel-sel tulang dewasa
ditemukan pada lacuna dalm metric tulang. Sepanjang hidup, osteoblas(sel-sel
osteogenik) ditemukan pada lapisan dalam dari periosteum disekitar tulang, dan
dalam endosteum dari rongga sumsum tulang dank anal harvesi.
Sel hati
Sel
hati merupakan suatu kesatuan structural yang menyusun organ hati.Hati
merupakan organ yang sangat berperan penting untuk menawarkan racun. Dalam
pengamatan di bawah mikroskop sel hati terlihat bulatan-bulatan merah yang satu dan lainnya dihubungkan
dengan suatu selaput yang mungkin berfungsi untuk menyatukan sel-sel hati.
V.
KESIMPULAN
Sel merupakan penyusun mahluk hidup, baik mahluk hidup bersel satu
atau bersel banyak pada tumbuhan ataupun hewan. Sel teridiri atas
Organel-Organel sel diantaranya membrane plasma,sitoplasma, nucleus, dan
organelsel lainya yang mempunyai fungsi khusus dan secara bersama-sama menyusun
system yang kompak.
Bentuk dan macam sel sangat bervariasi tergantung pada fungsi sel
tersebut dalam suatu jaringan atau organ.
DAFTAR PUSTAKA
Frandson, R.D. 1996. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press
Mann,
Dell. 1989. Buku Teks Histologi Veteriner
1 Edisi 3. Jakarta : UI Press.
Guyton & Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta : EGC.
Gandasoebrata,R. 1984. Penuntun
laboratorium klinik. Jakarta: PT Dian Rakyat
Pratiwi , D.A. 2003. Biologi
Jilid 3. Jakarta: Eralangga
Prawirohartono, Slamet.2003. Biologi
Jilid 2a.Jakarta: Bumi Aksara
Komentar
Posting Komentar