Jangan main-main ke Jatinangor, karena orang-orang di dalamnya tidak main-main.

Mulai Agustus 2017, ya kurang lebih 1 tahun 5 bulan yang lalu, aku harus singgah dan mulai berdamai di daerah yang sangat unik dan menarik ini. Awalnya semua tidak biasa, lambat laun jadi terbiasa.
Hal-hal yang biasa dijumpai di kota-kota besar, kalian bisa jumpai di daerah yang tidak terlalu besar ini. Setiap pagi jalanan penuh dengan kendaraan, penuh dengan orang yang jalannya pelan-pelan dan ada juga yang sangat cekatan, penuh dengan tukang jualan, semua memulai kegiatan dan pekerjaan. Mulai dari anak kecil, remaja, mahasiswa, orang tua sampai lansia, semua bertatap muka dan saling sapa. Ah, pagi di Jatinangor sangat ramai dan kadang-kadang menyulut emosi.
Siangnya, Jatinangor kadang terik, kadang mendung. Semua bergantung pada cuaca. Semua sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Siang di Jatinangor juga tidak kalah dengan paginya. Mata kalian akan dihadapkan dengan pemandangan mobil-mobil besar yang membuat debu jalanan menjadi campuran dari udara yang kalian hirup ketika siang. Disarankan pakai masker atau sapu tangan ya, bawa tisue juga boleh. Siang juga tidak kalah ramai, karena anak-anak sekolah sudah mulai pulang, mahasiswa juga baru ada yang memulai kegiatan. Bising suara kendaraan jadi pemanis dan teriknya matahari jadi alasan untuk cepat-cepat sampai ke tujuan.
Sore di Jatinangor sangat menyenangkan. Kalian bisa melihat banyak mahasiswa yang jalan sambil ngobrol dan membawa tugas-tugasnya. Kalian juga bisa melihat kendaraan-kendaraan yang mengekor dan selap-selip di ruang yang sempit. Sore di Jatinangor juga dipenuhi oleh para pedagang makanan yang kios dan gerobaknya dipenuhi oleh mahasiswa yang kelaparan. Kadang aku suka tertawa melihatnya, kadang juga suka menerka-nerka. Kalo kalian jalan kaki, kalian bisa melihat dengan jelas betapa semrawutnya penampilan mahasiswa ketika sore hari. Sering juga terdengar teriakkan tukang parkir di tengah riuhnya suara kendaraan dan obrolan para pejalan.
Aku rasa malam hari di Jatinangor lebih ramai dari malam hari di kota dan daerah lain. Ya, malamnya Jatinangor adalah waktu yang sangat tepat untuk memperhatikan dan menikmati sekitar. Sering dijumpai warga sekitar dan mahasiswa di kios-kios dan kafe-kafe, untuk sekadar makan atau bercerita. Tapi tidak hanya itu, kios-kios dan kafe-kafe juga dipakai untuk tempat bertukar ide dan pikiran, tempat rapat, mengerjakan tugas, atau berbicara tentang bisnis-bisnis yang mulai dirintis. Memang sangat beragam. Sampai-sampai aku dan teman-teman sering begadang dan enggan pulang. Kalo kalian mempunyai selera yang sama, kalian akan menemukan orang-orang yang menghabiskan malamnya dengan berbincang. Kalian akan menemukannya di sudut-sudut dan gang-gang kecil di Jatinangor. Kadang karena terlalu asyik berbincang dan bercerita, sampai-sampai lupa kalo paginya akan melakukan aktivitas yang siklusnya hampir sama.
Hari ini Jatinangor sebagai salah satu pusat pendidikan di Jawa Barat. Karena kalo kalian baru ke sana, kalian akan dihadapkan dengan institusi pendidikan yang beragam. Mulai dari IPDN, IKOPIN, ITB, dan terakhir ada Unpad di ujung sebelum kalian masuk ke daerah Tanjungsari. Banyak tempat penunjang kebutuhan hidup dan tempat tinggal yang ada di sana. Ya memang daerah ini kecil, tapi sangat beragam.
Tidak hanya institusi pendidikan yang beragam. Suku, agama, ras, dan gaya hidup pun beragam. Sampai cara pandang dan menilai orang pun beragam. Jatinangor cukup mengubah pola pikir dan pola hidup. Sampai-sampai kurang istirahat, tapi semoga bermanfaat.
Ya, tempat ini memang sangat seru dan menarik jika diceritakan. Sampai-sampai setiap momen yang tertangkap di dalamnya ingin ku ceritakan ke orang sekitar.
Mungkin masih tersisa waktu yang cukup untuk memahami dan belajar dari orang-orang dan kejadian yang ada di dalamnya. Walaupun daerahnya sempit, tapi pola pikir orang-orang di dalamnya tidak sempit. Mereka orang-orang yang hebat dan banyak belajar. Aku pun ingin banyak belajar. Semoga tidak tersasar.
Mungkin banyak yang seharusnya aku ceritakan, tapi sepertinya lebih baik disimpan dan jadi bahan untuk aku ceritakan di lain kesempatan. Karena masih banyak pelajaran dan kemungkinan. Semoga nyaman dan selalu aman.

Akhir-akhir ini banyak orang yang bercerita tentang Jatinangor. Salah satunya teman saya @. Dia sangat unik ketika bercerita.
Oh iya, gambar-gambar di atas diabadikan oleh teman seperjuangan, @ namanya. Terima kasih ya 🙏.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama rumput dan legum

Kerawang gayo lues

laporan pratikum agrostologi